Wednesday, 15 October 2014

FIYU

Nur Awaliyah Ramdhani

Fiyu… fiyuuu…. Suara bisikan  itu  seketika terdengar di telingaku. Awalnya aku mengabaikannya tetapi tak lama kemudian suara itu terdengar lagi di telingaku dan yang kali ini terdengar begitu menyeramkan.
Kuberanikan diriku untuk mencari sumber suara itu, ketika itu ku menengok kebelakang, tak ada seorang pun berada di tempat tersebut, aku tersadar ternyata aku berada di suatu tempat yang tidak ku ketahui keberadaanya, tempat yang hanya di terangi lilin yang sebentar lagi akan padam.
Aku menelusuri suatu jalan yang di terangi cahaya lilin, seketika langkah ku terhenti ketika melihat seseorang yang berdiri di depan sana aku hendak meghampirinya tetapi aku juga merasa takut, aku merasa bahwa seseorang yang berada di depan sana bukan seorang manusia melainkan makhluk lain.
Aku menghampiri orang tersebut ketika orang itu membalikan wajahnya ke arahku aku terkejut melihatnya, aku sangat sangat mengenali wajah itu, aku tersadar bahwa wajah itu ternyata orang yang pernah aku temui sebelumnya, tetapi di mana aku pernah melihatnya pikirku dalam hati. Ketika aku mulai mendekat ke orang tersebut orang itu melangkah berjalan ke depan, terus berjalan aku mengikuti orang terebut sampai orang itu berhenti berjalan di sebuah ruangan, danberdiri tepat di depan sebuah pintu, lalu orang itu membuka pintunya , ketika pintu itu terbuka keluar cahaya yang begitu terang dan orang itu berkata kamu boleh pulang sekarang. Ketika aku hendak menjawab “ mengapa aku harus pulang”. Tiba-tiba tubuh ku terasa ditarik untuk keluar dari ruangan itu.
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara tangisan seseorang di sampingku, aku juga mendengar ucapan syukur kepada tuhan karena aku sudah terbangun. Kubuka mataku secara perlahan, ku coba gerakkan tangan ku dan suara ucapan syukur pun semakin terdengar jelas di telingaku, tetapi ketika mataku sudah terbuka aku tak dapat meihat apa-apa. Aku tidak dapat melihat siapa orang di sekitar ku.
Pikirku dalam hati “apakah di sini sedang mati lampu.” Aku ingin bertanya tetapi bibirku kaku untuk mengucapkan satu kata pun.
Ketika itu ibuku menggenggam tangan ku dan berkata kepadaku “kamu tau saya siapa” aku ingin menjawabnya tapi mulutku sangat kaku  untuk berbicara. Ku gapai wajah ibuku dan ingin mengatakan sesuatu tapi aku tidak bisa. Ku menunjuk kearah atas dengan maksud aku ingin menunjuk lampu apakah sedang mati lampu tetapi ibuku tidak mengerti malah ibuku merasa panik karena perilaku ku begitu aneh lalu ibuku berteriak memanggil dokter. Aku berkata di dalam hati mengapa ibu berteriak memanggil dokter, apakah aku berada di rumah sakit sekarang.
Kepalaku sangat pusing, dokter memeriksa ku dan memeriksa mataku dokter berkata kepadaku apakah kamu tidak bisa melihat di sekitar ruangan ini atau apakah kamu merasa ruangan ini sangat gelap, jika iya gerakan tangan mu. Akupun menggerakkan tanganku sedikit demi sedikit. Dokter terdiam dan tidak berbicara lagi. Ketika itu aku mendengar percakapan antara ibuku dan dokter. Dokter berkata bahwa aku mengalami kebutaan akibat aku sudah lama tidak sadar atau aku sudah mengalami koma selama 1 tahun lebih.
Aku baru menyadari bahwa aku sudah mengalami koma yang begitu lama. Berarti selama satu tahun belakangan ini aku menjalani hidup di alam yang jauh di sana, aku juga mengingat mengapa aku bisa mengalami koma karena aku mengalami kecelakaan yang begitu parah bersama teman ku, dan temanku tersebut meninggal dalam kecelakaan tersebut dan aku mengalami kritis.
Tak lama kemudian aku mendengar suara yang berbunyi fiyu. . . . fiyu. . . fiyu……………,  “aku pernah mendengar kata-kata ini sebelumnya tapi dimana ???” kata ku dalam hati.awalnya aku mengabaikan suara tersebut tetapi suara itu terus terdengar di telingaku dan begitu menyeramkan.

   Ku abaikan suara tersebut, Tetapi suara itu terus terdengar di telingaku dan semakin menyeramkan ketika mendengarnya. Ku buka mataku yang kupejamkan lalu ketika aku membukanya aku melihat seseorang berdiri di sampingku.aku sangat mengenali orang tersebut orang tersebut ternayata teman aku yang sudah meninggal.


“ apakah aku sudah dapat melihat??”. Kataku dalam hati .


     Tetapi aku juga heran mengapa aku bisa melihat seorang temanku yang sudah meninggal, apakah aku sudah meninggal juga ????. aku berusaha mengajaknya berbicara tetapi aku masih belum terlalu bisa untuk berbicara, ketika aku hendak berbicara, tiba-tiba ibuku datang menemuiku,dan Saat ibuku menyentuhku tiba-tiba temanku tersebut menghilang dan aku juga tidak dapat melihatlagi  ketika  ibuku tidak menyentuhku lagi aku dapat melihat teman ku sekarang berada berdiri tepat di sampingku.

     Ku mencoba mengulurkan tangan ku ke arahnya tetapi teman ku tersebut tidak meresponnya,dia  hanya tinggal terrdiam melihat ke arahku, akupun menurunkan tangan ku. Ketika aku mengulurkan tanganku yang kedua kalinya teman ku tersebut meresponnya  menarik ku terbangun dari kasurku. Akupun terbangun dan ditarik keluar dari kamarku oleh teman ku tersebut.

     Aku diajak ke suatu tempat  yaitu tempat dimana aku dan dia mengalami kecelakaan yang begitu parah. Dia menunjuk sesuatu di sana tetapi  aku tidak tau apa yang dia maksud dengan menunjuk itu ketika aku menuju kearah yang di tunjuknya aku tidak melihat ada sesuatu disana melainkan hanya ada batu-batu.

Kamu sedang cari apa Syermi??” tanyaku padanya

     Dia tidak menyahut sama sekali. Ketika itu aku melihat wajah Syermi sangat merasa sedih akupun berusaha mencari sesuatu yang di cari Syermi tetapi aku tidak melihat tanda-tanda benda di tempat itu. Tak lama kemudian aku merasa sangat pusing badanku terasa sangat lelah, ku kuat kan diriku demi Syermi ketika aku hendak melangkah lagi aku terjatuh pingsan dan tak sadarkan diri .



      Fiyu….fiyuu……fiyu….. aku mendengar suara itu lagi. Ku buka mata ini dan aku tidak dapat melihat apa-apa lagi semuanya kelihatan gelap sama sekali, dan kepalaku terasa sangat pusing. Aku mengingat sesuatu ketika aku membuka mataku aku mengingat Syermi berada di sampingku berdiri dan mengajak ku ke suatu tempat tetapi apakah itu semua nyata atau hanya mimpi ??? aku terus bertanya-tanya dalam hati dan merasa gelisah.


     Aku merasakan keberadaan ibuku di sampingku tetapi aku juga merasakan keberadaan seseorang lagi di sampingku selain ibuku apakah mungkin itu kakak ataukah ayahku tetapi ketika aku memegang tangan nya orang itu tidak meresponnya, kalau tangan yang kupegang ini tangan ayah atau kakak ku tapi kenapa dia tidak meresponnya. Kubuka mataku yang kupejamkan dan berbalik kearah orang itu dan aku bisa melihatnya tetapi aku tidak bisa melihat orang lain yang berada di ruangan ini selain orang itu. Apakah yang tejadi padaku ??? kenapa aku seperti ini, apakah aku hanya bisa melihat makhluk lain, mengapa aku seperti ini???.


      Aku menangis histeris tak menerima apa yang terjadi padaku sampai sampai ibu,ayah,dan kakak ku kaget melihat sikap ku yang menangis histeris tiba-tiba.

      Kamu kenapa Fiolin ???? kata ibuku …

       Aku hanya terus menangis dan rasanya aku ingin marah,,ingin menceritakan semuanya tapi aku  tak bisa, aku takut membuat orang tuaku gelisah dan tak lama kemudian aku sudah merasa sedikit baikan karena telah melampiaskannya dengan menangis.

     Kakak ku terus berada di sampingku menemaniku,  tak lama kemudian aku mendengar suara yang aneh lagi tetapi suara itu memanggil namaku ku palingkan kepalaku ke kiri dan aku melihat seseorang sedang duduk di kursi yang berada di sudut kiri kasurku. Dia menghampiriku dan memegang tanganku . aku sangat takut melihat wajah orang tersebut tetapi ketika ku perhatkan wajahnya orang tersebut sangat sedih aku ingin bertanya kepadanya “kenapa kamu disini dan kenapa kamu sangat sedih ????” tetapi orang itu menyuruhku terbangun  dari tempat tidurku dan menyuruh ku untuk megikutinya. Awalnya aku tak mau tapi aku juga merasa kasihan dan penasaran mengapa dia mau aku mengikutinya dan akhirnya aku pun terbangun dari kasur rumah sakit lalu keluar dari kamar dan mengikuti orang tersebut sambil berjalan aku juga terus berpikir kalau aku melihat aku juga dapat bergerak dengan bebas tetapi ketika aku tidak dapat melihat semua tubuhku rasanya kaku dan juga berarti kemarin yang aku anggap mimpi bertemu dengan Syermi ternyata betul-betul terjadi.

         Langkahku berhenti ketika melihat langkah orang tersebut behenti. Aku berda di sutau tempat yang sangat sunyi dan tak ada satupun orang yang berada di tempat itu kecuali kami berdua. Orang itu menarikku ke menuju ke sebuah pohon yang berada d lapangna sana, ketika aku telah sampai di ddepan pohon tersebut aku melihat sebuah tali yang tergantung di pohon tersebut, tali itu terikat seperti tali yang akan di pakai untuk gantung diri.

       Aku sangat enasaran dengan keberadaan tali tersebut ternyata tali itu yang telah membuat orang tersebut meninggal.dia di gantung hidup-hidup dipohon tersebut oleh seseorang hingga dia meninggal dunia, aku sangat merasa kasihan melihatnya. Aku beranya kepadanya “ siapa yang berani menggantungmu seperti itu??? Dia tak menjawab pertanyaan ku. Baikla kalau kamu tidak mau menjawab pertnyaan ku, aku akan kembali kerumah sakit dan meninnggalkan mu.

     Ku balik tubuhku dan melangkah untuk pulang tetapi ketika aku menengok ke belakang melihatnya, orang tersebut hanya tinggal tunduk terdiam dan merasa sangat sedih. Ketika seseorang lewat  raut wajah orang tersebut tanpak brubah dari raut wajahnya muncul kebencian dan denda yang begitu mendalam dari orang itu.

      Aku penasaran ada apa dengan orang itu mengapa wajah orang tersebut berubah sesaat ketika melihat orang itu.

    Aku mengikuti orang itu dari belakang, langkahku terhenti d aku sangat kaget ketika melihat sesuat     u disana ternyata orang itu menjadikan orang yang tadi sebagai tumbal nya aku dan bukan Cuma orang yang tadi dijadikan tumbal , masih banyak orang lain yang menjadi tumbal.


       Orang yang tadi sedang duduk dibawah pohon  dimana dia digantung sudah merasa lega karena aku telah mengetahui kejadiannya . mengapa kamu lega jika aku sudah mengetahuinya??? Tanyaku padanya.

       Dia merasa lega karena dia berharap agar aku membantunya melaporkan orang itu ke kantor polisi sebellum jumlah korban semakin bertambah. Aku ingin menolak menolak melakukan itu tapi dia sudah merasa sangat senang aku berharap aku membantunya menyelesaiakan semuanya.

      Baiklah aku akan membantumu!!!!! Kataku kepada dia


     Tak lama kemudian aku terpikir dengan ibu,ayah,dan kakak ku pasti dia sedang mencari ku kemana-mana sekarang karena aku menghilang tiba-tiba dalam keadaan buta seperti ini.

       Aku harus segera kembali ke rumah sakit!!!! Kataku kepada dia

      Iya tapi kamu harus ingat janji kamu ingin membantu saya melaporkan kejadian yang menimpa saya ini!!!! Jawab dia

            "Ehh tapi aku tidak tau nama kamu siapa???”.tanyaku kepada dia
  
           “Namaku reisya”

   “ Apakah kamu mengenal Syermi ???” tanyaku lagi kepada dia

“Ohhh Syermi, aku menngenalnya , aku sering bersama di beberapa hari ya ng lalu dan juga dia sering ke tempat ini beberapa hari yang lau, tapi seejak kemarin dia tidak pernah lagi datang kepadaku. Apakah kamu mengenal Syermi???”.

“Iya aku sangat mengenal dia, Syermi  itu teman dekatku yang meninggal karena mengalami kecekaan bersamaku. yaudah aku mau pulang sekarang”.

“Baikklah aku akan mengantarmu pulang.” Kata reisya kepadaku.

“Baiklah .”

Fiyu,,,,fiyu,,,,fiyu,,, kata-kata yang aneh itu terdengar lagi di telingaku ketika kami dalam perjalana kembali ke rumah sakit. Aku hanya mengabaikannya tetapi perasaan ku semakin tidak enak ketika aku merasakan ada seseorang yang mengikutiku dari belakang, aku dapat merasakan langkahnya, aku merasakn orang itu semakin mendekat, semakin mendekat lagi dan tiba-tiba menjauh ketika aku hentikan langkahku dan berbalik menengok kebelakang.

Ketika aku sudah sampai di rumah sakit tiba-tiba reisya langsung menghilang karena aku disentuh oleh kakak ku yang dari tadi sudah meencariku. Pada saat reisya menghilang, kepalaku tersa sangat pusing dan pengliahatanku tampak buram dan tak dapat melihat lagi.

 Aku terbangun dan membuka mataku, tetapi aku belum bisa melihat apa-apa. Aku mendengar suara tangisan tangisan ibuku karena merasa sangat cemas atas apa yang terjadi padaku sekarang ini, dia merasa aku begitu aneh, aku bisa berjalan sendiri keluar dalam waktu yang begitu lama tanpa di temani oleh seseorang dalam keadaan buta seperti ini.

Tak lama kemudian tingkahku semakin aneh aku menunjuk sesuatu di luar kamar rumah sakit tapi tidak ada apa-apa di luar sana . dan juga aku memberontak seperti orang gila ingin keluar kesana tapi aku tak bisa aku tak melihat apa-apa dan badan ku terasa tertarik untuk keluar dari kamar ini tetapi merasa kaku dan saakt bil di gerakkan.tak lama kemudian aku sudah tenang dan tak bersikap seperti itu lagi, tap tbeberapa jam kemudia tingkah ku menjadi aneh lagi ayah, ibu, kakak, dan teman yang menjengukku bertambah gelisah melihat ku, dan hari- hari ku lewati dengan keadaan seperti itu dengan sikap ku yan begitu aneh.  

Pada suatu hari aku tidak bersikap aneh seperti itu lagi, aku sudah dapat bergerak sedikit demi sedikit dan dan dapat terbangun dari kasur sendiri tanpa dibantu ayah atau ibuku. Dokter menganjurkan agar aku di pulangkan kerumah agar aku dapat menghirup udara segar dan membiasakan diri untuk bergerak dan juga aku sudah pulih. Awalnya ayah ku menolak untuk membawaku pulang tetapi setelah berpikir-pikir ayahku mau membawaku pulang. Dan akhirnya kami pun pulang kerumah pada hari itu.

“sekarang kita sudah sampai di rumah.”ibuku mengatakannya dengan penuh semangat dan bahagia.

“ ia, tapi bisakah ibu mengantarku ke kamar ku aku sangat rindu dengan kamarku!!!!” kataku kepada ibu, dengan penuh semangat.

“ baiklah, ibu akan mengantar mu.” Jawab ibuku .

“nahh kita sudah sampai di kamar mu, ibu mau ke dapur dulu, tdak apa-apa kan kalau ibu tinggalin kamu di sini.” Kata ibu kepadaku.

“Iya tidak apa-apa kok, makasih yahh ibu.”  Kataku kepada ibuku
“ iya sama-sama, ibu keluar dulu yahh.” Jawab ibuku.

Aku tingal termenung di kamarku dan melepas kerinduanku terhadap kamarku walaupun tidakk begitu sempurna karena aku tidak dapat melihat apa-apa dalam kamar ini.tak lama kemudian aku merasa lelah ketika aku hendaak berbaring di kasurku, aku mendengar suara aneh, suara aneh itu seringkali aku dengar sebelumnya,suara ini bersumber dari kamarku ini, aku sangat penasaran suara apakah itu mengapa suara itu sering mengganggu, akhirnya aku beranjak dari kasurku dan berusah untuk mencari sumber suara itu kesudut kamarku tapi aku tidak mendapat tanda-tanda suara itu ada di sekitar kamarku, jika suara itu berasal dari luar, mengapa terasa begitu dekat terdengar di telingaku.

Aku berputus asa untuk mencari suara itu, akupun bergegas menuju ke tempat tidurku ketika aku melewati lemari yang berada di kamarku tersebut aku mendengar suara itu sangat dekat. Aku berhenti melangkah di depan lemariku, berusaha untuk mendengarnya kembali. Fiyu….fiyu…fiyuuu aku mendengar suara itu berasal dari dalam lemari, bergegas aku mencari-cari pintu lemari itu dan secara pelan-pelan membuka lemari itu.ketika pintu lemari itu terbuka aku mencari-cari sesuatu di dalam lemari itu tetapi hanya pakaian saja yang berada di lemari itu.

“Mungkin aku Cuma salah dengar,” kataku dalam hati.

Aku bergegas menuju ke kasurku secara perlahan, agar aku tidak menabrak benda-benda yang ada disini, ketika aku melangkahkan kakiku tiba-tiba ada yang memegang tanganku dengan begitu erat dari belakang. Aku kaget dan kuhentikan langkahku, aku sangat takut, badanku terasa sangat kaku untuk bergerak. Kuberanikan diriku untuk membalik badanku ke belakang. Ketika badanku sudah berbalik arah, aku hanya melihat tangan yang keluar dari lemari itu dan memegan tanganku.

“aku bisa melihat lagi.”pikirku dalam hati.

“Tapi kenapa dia hanya mengeluarkan tangannya dan tak memunculkan wajah dan badannya di hadapan ku ??? siapa sihh orang ini yang  selalu mengganggu saya dan mengeluarkan suara aneh dan menyeramkan itu.” Kataku dalam hati dengan penuh rasa penasaran.

Ku beranikan diriku untuk melihat pemilik tangan yang memegang tangan ku ini yang berada di dalam lemari, aku sudah berada di depan lemari yang sudah terbuka lebar itu. Aku berperasaan bahwa orang itu berada di balik pakaian yang tergantung di lemari itu. Ku gerakkan tanganku kearah pakaian tergantung itu dan menggeser pakaian itu dengan mata tertutup, kubuka mataku secara perlahan-lahan dan aku melihat seseorang yang sangat aku kenal sedang duduk di balik pakaian itu dan menatapak ku dengan penuh kebencian dan dendam. Aku sangat takut dan rasanya aku ingin kabur tapi badanku terasa kaku.

“Jadi yang selama ini sering mengganguku dan mengeluarkan suara aneh itu adalah Syermi tapi ada apa dengan Syermi mengapa dia selalu menggangguku apakah aku punya salah dengan dia dan mengapa dia menatapku dengan penuh kebencian dan amarah.” Pikirku dalam hati dengan penuh rasa takut dan terkejut.

Ketika itu aku hanya tinggal terdiam melihat Syermi di dalam lemari dengan mata yang berkaca- kaca dan ketakutan meihat ekpresi raut wajah Syermi tersebut. Beberapa menit kemudian Syermi keluar dari dalam lemari dengan kaki yang pincang , berdiri dihadapanku dengan tatapan mata yang sangat sinis, ketakutan ku semakin bertambah dan aku berjalan mundur secara perlahan.

Pada saat itu ternyata kakak ku melihat kejadian itu dan sangat terkejut dengan sikap ku yang begitu aneh dia menghampiriku dan secara langsung memelukku.

“kamu kenapa violin,,,??? Tanya kakak ku kepadaku dengan perasaan sangat takut dan sedih

Aku tak menyahut sama sekali, aku tak lagi melihat Syermi dan aku tak dapat melihat lagi. kalau ada orang lain yang menyentuhku pasti makhluk lain yang kulihat menghilang dan penglihatan kembali kesemula tidak dapat melihat apa-apa lagi.

Sejak kejadian itu ayah, ibu dan bapak ku membawaku ke dukun untuk berobat tetapi tetap saja tak berhasil. Aku juga keluar negeri untuk berobat tetapi hasilnya tidak berhasi sama sekali, sikap ku terus saja seperti  itu sangat aneh, aku sangat merasa kasihan kepada orang tuaku. Sampai- sampai suatu hari aku menunggu waktu di mana aku akan melihat Syermi yang selalu menggangguku.

Hingga suatu malam aku melihat Syermi muncul di hadapanku dengan ekspresi wajah yang sama dengan sebelumnya kuberanikan diriku untuk melihatnya dan mendekat kepadanya.

“Syermi sudah cukup sampai disini kamu menggangguku, ada apa sihhh dengan kamu kenapa kamu berbuat seperti ini apa salah aku???” kataku kepada Syermi degan begitu tegas

Syermi tak menjawab, malah dilihat dari raut wajahnya di bertambah marah dan penuh dengan kebencian.

“ Syermi kenapa kamu tidak menjawab perkataan ku !!!” kataku denga sangat tegas kepada Syermi

“aku mau kamu ikut dengan ku”. ??? jawab Syermi dengan suara yag sangat menyeramkan
“ aku tidak au ikut dengan mu, aku ini masih ditakdrkan untuk hidup, aku juga tidak ingin meninggalkan orangtuaku yang begitu menyayangiku.” Jawabku

Raut wajah Syermi mulai membara dan sangat marah atas jawabanku. Dia mendekatiku dengan perlahan dan lama kelamaan di menghilang, perasaanku sangat tidak enak, tiba-tiba aku merasa bahwa Syermi berada di belakang ku, kuputar badan ku kebelakang dan tepat dugaanku Syermi berdiri tepat di belakng ku dan menarikku, memaksaku untuk ikut kepadanya, aku tak mau ikut tapi dia memaksaku, menarikku dengan paksa sampai aku terjatuh dan terbentur di lantai.

“Syermi sudah cukup hentikan semua ini aku tak mau ikut sama kamu, kejadian yang lalu biarlah berlalu kamu meninggal bukan karena aku tapi karena kecelakaan itu, aku juga kehilangan penglihatan ku,ini takdir kita masing-masing, kamu tidak boleh seperti itu,” kataku kepada Syermi dengan begitu tegas dan marah.

Syermi melepaskan pegangannya dan tunduk terdiam di hadapan ku.

“ sudahlah Syermi kamu jangan seperti ini lagi, kembalilah ke dunia mu sana hiduplah dengan tenang di sana.” Kataku kepada Syermi.”

Syermi mengangguk, setelah itu Syermi menunjuk kearah lemariku.

“ada apa di dalam lemariku.” Tanyaku kepada Syermi.

Syermi hanya terus menunjuk. Akupun mengajak Syermi menuju lemariku, kubuka lemariku lebar-lebar ada.

“ ada apa dengan isi lemariku???.” Tanyaku kepada Syermi.

Syermi hanya menunjuk sebuah gelas yang berada di dalam lemariku, gelas itu merupakan gelas yang diberikan Syermi kepadaku. Gelas itu dibeli Syermi untuk ku sebelum kami mengalami kecelakaan bersama, di bagian luar gelas itu tedapat sebuah tulisan yaitu Fiyu……. Yang merupakan singkatan dari Fiolin dan Lindah Syermi frasmy.

“Ada apa dengan gelas ini???.” Tanyaku kepada Syermi

“Saya memohon kepadamu agar kamu tidak menghilangakn gelas ini, dan merawat gelas ini denagn baik.” Jawab Syermi kepada ku.

Ketika ku lihat raut wajah Syermi, raut wajahnya tampak berubah menjadi sangat sedih.

“Sudahlah Syermi kamu tidak boleh sedih, ini sudah takdir kita masing-masing, kita harus berpisah seperti ini, kamu harus kembali kea lm mu sana.” Kataku kepada Syermi dengan penuh perasaan sedih dan mataku mulai berkaca-kaca.

Syermi memeluk ku dengan erat dan aku merasakan Syermi menghilang secara perlahan sebelum Syermi menghilang sepenuhnya dia sempat mengatakan “maaf telah menggangu mu selama ini.” Dan akhirnya Syermi menghilang, kembali ke alamnya.

Setelah kejadian itu, keesokan harinaya aku mengajak ayah, ibu dan kakak ku untuk pergi mengunjungi kuburan Syermi sambil menmbawa gelas yang di berikan syeri untuk ku sebelum dia meninggal.

Setelah itu hidupku kembali menjadi hidup yang normal, walaupun aku tak dapat melihat lagi, tetapi aku tetap bersyukur kepada tuhan karena masih memberikan kesempatan kepadaku untuk hidup di dunia ini bersama keluargaku ini.

No comments:

Post a Comment