Nur Awaliyah Ramdhani
Fiyu… fiyuuu…. Suara bisikan itu seketika
terdengar di telingaku. Awalnya
aku mengabaikannya tetapi tak lama kemudian suara itu terdengar lagi di
telingaku dan yang kali ini terdengar begitu menyeramkan.
Kuberanikan diriku untuk mencari sumber
suara itu, ketika itu ku menengok kebelakang, tak ada seorang pun berada di
tempat tersebut, aku tersadar ternyata aku berada di suatu tempat yang tidak ku
ketahui keberadaanya, tempat yang hanya di terangi lilin yang sebentar lagi
akan padam.
Aku menelusuri suatu jalan yang di
terangi cahaya lilin, seketika langkah ku terhenti ketika melihat seseorang
yang berdiri di depan sana aku hendak meghampirinya tetapi aku juga merasa
takut, aku merasa bahwa seseorang yang berada di depan sana bukan seorang
manusia melainkan makhluk lain.
Aku menghampiri orang tersebut ketika
orang itu membalikan wajahnya ke arahku aku terkejut melihatnya, aku sangat sangat
mengenali wajah itu, aku tersadar bahwa wajah itu ternyata orang yang pernah
aku temui sebelumnya, tetapi di mana aku pernah melihatnya pikirku dalam hati.
Ketika aku mulai mendekat ke orang tersebut orang itu melangkah berjalan ke
depan, terus
berjalan aku mengikuti orang terebut sampai orang itu berhenti berjalan di
sebuah ruangan, danberdiri tepat di depan sebuah pintu, lalu orang itu membuka
pintunya , ketika pintu itu terbuka keluar cahaya yang begitu terang dan orang
itu berkata kamu boleh pulang sekarang. Ketika aku hendak menjawab “ mengapa
aku harus pulang”. Tiba-tiba tubuh ku terasa ditarik untuk keluar dari ruangan
itu.
Aku terbangun dari tidurku karena
mendengar suara tangisan seseorang di sampingku, aku juga mendengar ucapan
syukur kepada tuhan karena aku sudah terbangun. Kubuka mataku secara perlahan,
ku coba gerakkan tangan ku dan suara ucapan syukur pun semakin terdengar jelas
di telingaku, tetapi ketika mataku sudah terbuka aku tak dapat meihat apa-apa.
Aku tidak dapat melihat siapa orang di sekitar ku.
Pikirku dalam hati “apakah di sini
sedang mati lampu.” Aku ingin bertanya tetapi bibirku kaku untuk mengucapkan satu
kata pun.
Ketika itu ibuku menggenggam tangan ku
dan berkata kepadaku “kamu tau saya siapa” aku ingin menjawabnya tapi mulutku
sangat kaku untuk berbicara. Ku gapai
wajah ibuku dan ingin mengatakan sesuatu tapi aku tidak bisa. Ku menunjuk
kearah atas dengan maksud aku ingin menunjuk lampu apakah sedang mati lampu
tetapi ibuku tidak mengerti malah ibuku merasa panik karena perilaku ku begitu aneh
lalu ibuku berteriak memanggil dokter. Aku berkata di dalam hati mengapa ibu
berteriak memanggil dokter, apakah aku berada di rumah sakit sekarang.
Kepalaku sangat pusing, dokter memeriksa
ku dan memeriksa mataku dokter berkata kepadaku apakah kamu tidak bisa melihat
di sekitar ruangan ini atau apakah kamu merasa ruangan ini sangat gelap, jika
iya gerakan tangan mu. Akupun menggerakkan tanganku sedikit demi sedikit.
Dokter terdiam dan tidak berbicara lagi. Ketika itu aku mendengar percakapan
antara ibuku dan dokter. Dokter berkata bahwa aku mengalami kebutaan akibat aku
sudah lama tidak sadar atau aku sudah mengalami koma selama 1 tahun lebih.
Aku baru menyadari bahwa aku sudah
mengalami koma yang begitu lama. Berarti selama satu tahun belakangan ini aku
menjalani hidup di alam yang jauh di sana, aku juga mengingat mengapa aku bisa
mengalami koma karena aku mengalami kecelakaan yang begitu parah bersama teman
ku, dan temanku tersebut meninggal dalam kecelakaan tersebut dan aku mengalami
kritis.
Tak lama kemudian aku mendengar suara
yang berbunyi fiyu. . . .
fiyu. . . fiyu……………, “aku pernah mendengar kata-kata ini sebelumnya
tapi dimana ???” kata ku dalam hati.awalnya aku mengabaikan suara tersebut
tetapi suara itu terus terdengar di telingaku dan begitu menyeramkan.
Ku abaikan suara tersebut, Tetapi suara itu terus terdengar di telingaku
dan semakin menyeramkan ketika mendengarnya. Ku buka mataku yang kupejamkan
lalu ketika aku membukanya aku melihat seseorang berdiri di sampingku.aku
sangat mengenali orang tersebut orang tersebut ternayata teman aku yang sudah
meninggal.
“ apakah aku sudah dapat melihat??”.
Kataku dalam hati .
Tetapi aku juga heran mengapa aku bisa
melihat seorang temanku yang sudah meninggal, apakah aku sudah meninggal juga
????. aku berusaha mengajaknya berbicara tetapi aku masih belum terlalu bisa
untuk berbicara, ketika aku hendak berbicara, tiba-tiba ibuku datang
menemuiku,dan Saat ibuku menyentuhku tiba-tiba temanku tersebut menghilang dan
aku juga tidak dapat melihatlagi ketika ibuku tidak menyentuhku lagi aku dapat
melihat teman ku sekarang berada berdiri tepat di sampingku.
Ku mencoba mengulurkan tangan ku ke arahnya tetapi teman ku tersebut
tidak meresponnya,dia hanya tinggal
terrdiam melihat ke arahku, akupun menurunkan tangan ku. Ketika aku mengulurkan
tanganku yang kedua kalinya teman ku tersebut meresponnya menarik ku terbangun dari kasurku. Akupun
terbangun dan ditarik keluar dari kamarku oleh teman ku tersebut.
Aku diajak ke suatu tempat yaitu
tempat dimana aku dan dia mengalami kecelakaan yang begitu parah. Dia menunjuk
sesuatu di sana tetapi aku tidak tau apa
yang dia maksud dengan menunjuk itu ketika aku menuju kearah yang di tunjuknya
aku tidak melihat ada sesuatu disana melainkan hanya ada batu-batu.
“Kamu
sedang cari apa Syermi??”
tanyaku padanya
Dia tidak menyahut sama sekali. Ketika itu aku melihat wajah Syermi
sangat merasa sedih akupun berusaha mencari sesuatu yang di cari Syermi tetapi
aku tidak melihat tanda-tanda benda di tempat itu. Tak lama kemudian aku merasa
sangat pusing badanku terasa sangat lelah, ku kuat kan diriku demi Syermi
ketika aku hendak melangkah lagi aku terjatuh pingsan dan tak sadarkan diri .
Fiyu….fiyuu……fiyu….. aku mendengar suara itu
lagi. Ku buka mata ini dan aku tidak dapat melihat apa-apa lagi semuanya
kelihatan gelap sama sekali, dan kepalaku terasa sangat pusing. Aku mengingat
sesuatu ketika aku membuka mataku aku mengingat Syermi berada di sampingku
berdiri dan mengajak ku ke suatu tempat tetapi apakah itu semua nyata atau
hanya mimpi ??? aku terus bertanya-tanya dalam hati dan merasa gelisah.
Aku merasakan keberadaan ibuku di sampingku tetapi aku juga merasakan
keberadaan seseorang lagi di sampingku selain ibuku apakah mungkin itu kakak
ataukah ayahku tetapi ketika aku memegang tangan nya orang itu tidak
meresponnya, kalau tangan yang kupegang ini tangan ayah atau kakak ku tapi
kenapa dia tidak meresponnya. Kubuka mataku yang kupejamkan dan berbalik kearah
orang itu dan aku bisa melihatnya tetapi aku tidak bisa melihat orang lain yang
berada di ruangan ini selain orang itu. Apakah yang tejadi padaku ??? kenapa
aku seperti ini, apakah aku hanya bisa melihat makhluk lain, mengapa aku
seperti ini???.
Aku menangis histeris tak menerima apa yang terjadi padaku sampai sampai
ibu,ayah,dan kakak ku kaget melihat sikap ku yang menangis histeris tiba-tiba.
Kamu kenapa Fiolin ???? kata ibuku …
Aku hanya terus menangis dan rasanya aku ingin marah,,ingin menceritakan
semuanya tapi aku tak bisa, aku takut
membuat orang tuaku gelisah dan tak lama kemudian aku sudah merasa sedikit
baikan karena telah melampiaskannya dengan menangis.
Kakak ku terus berada di sampingku menemaniku, tak lama kemudian aku mendengar suara yang
aneh lagi tetapi suara itu memanggil namaku ku palingkan kepalaku ke kiri dan
aku melihat seseorang sedang duduk di kursi yang berada di sudut kiri kasurku.
Dia menghampiriku dan memegang tanganku . aku sangat takut melihat wajah orang
tersebut tetapi ketika ku perhatkan wajahnya orang tersebut sangat sedih aku
ingin bertanya kepadanya “kenapa kamu disini dan kenapa kamu sangat sedih ????”
tetapi orang itu menyuruhku terbangun
dari tempat tidurku dan menyuruh ku untuk megikutinya. Awalnya aku tak
mau tapi aku juga merasa kasihan dan penasaran mengapa dia mau aku mengikutinya
dan akhirnya aku pun terbangun dari kasur rumah sakit lalu keluar dari kamar
dan mengikuti orang tersebut sambil berjalan aku juga terus berpikir kalau aku
melihat aku juga dapat bergerak dengan bebas tetapi ketika aku tidak dapat
melihat semua tubuhku rasanya kaku dan juga berarti kemarin yang aku anggap
mimpi bertemu dengan Syermi ternyata betul-betul terjadi.
Langkahku berhenti ketika melihat langkah orang tersebut behenti. Aku
berda di sutau tempat yang sangat sunyi dan tak ada satupun orang yang berada
di tempat itu kecuali kami berdua. Orang itu menarikku ke menuju ke sebuah
pohon yang berada d lapangna sana, ketika aku telah sampai di ddepan pohon
tersebut aku melihat sebuah tali yang tergantung di pohon tersebut, tali itu
terikat seperti tali yang akan di pakai untuk gantung diri.
Aku sangat enasaran dengan keberadaan tali tersebut ternyata tali itu
yang telah membuat orang tersebut meninggal.dia di gantung hidup-hidup dipohon
tersebut oleh seseorang hingga dia meninggal dunia, aku sangat merasa kasihan
melihatnya. Aku beranya kepadanya “ siapa yang berani menggantungmu seperti
itu??? Dia tak menjawab pertanyaan ku. Baikla kalau kamu tidak mau menjawab
pertnyaan ku, aku akan kembali kerumah sakit dan meninnggalkan mu.
Ku balik tubuhku dan melangkah untuk pulang tetapi ketika aku menengok
ke belakang melihatnya, orang tersebut hanya tinggal tunduk terdiam dan merasa
sangat sedih. Ketika seseorang lewat raut
wajah orang tersebut tanpak brubah dari raut wajahnya muncul kebencian dan
denda yang begitu mendalam dari orang itu.
Aku penasaran ada apa dengan orang itu mengapa wajah orang tersebut
berubah sesaat ketika melihat orang itu.
Aku mengikuti orang itu dari
belakang, langkahku terhenti d aku sangat kaget ketika melihat sesuat u disana ternyata orang itu menjadikan
orang yang tadi sebagai tumbal nya aku dan bukan Cuma orang yang tadi dijadikan
tumbal , masih banyak orang lain yang menjadi tumbal.
Orang yang tadi sedang duduk dibawah pohon dimana dia digantung sudah merasa lega karena
aku telah mengetahui kejadiannya . mengapa kamu lega jika aku sudah
mengetahuinya??? Tanyaku padanya.
Dia merasa lega karena dia berharap agar aku membantunya melaporkan
orang itu ke kantor polisi sebellum jumlah korban semakin bertambah. Aku ingin
menolak menolak melakukan itu tapi dia sudah merasa sangat senang aku berharap
aku membantunya menyelesaiakan semuanya.
Baiklah aku akan membantumu!!!!! Kataku kepada dia
Tak lama kemudian aku terpikir dengan ibu,ayah,dan kakak ku pasti dia
sedang mencari ku kemana-mana sekarang karena aku menghilang tiba-tiba dalam
keadaan buta seperti ini.
Aku harus segera kembali ke rumah sakit!!!! Kataku kepada dia
Iya tapi kamu harus ingat janji kamu ingin membantu saya melaporkan
kejadian yang menimpa saya ini!!!! Jawab dia
"Ehh tapi aku tidak tau nama kamu
siapa???”.tanyaku kepada dia
“Namaku reisya”
“ Apakah kamu mengenal Syermi ???” tanyaku lagi kepada dia
“Ohhh Syermi, aku menngenalnya , aku
sering bersama di beberapa hari ya ng lalu dan juga dia sering ke tempat ini
beberapa hari yang lau, tapi seejak kemarin dia tidak pernah lagi datang
kepadaku. Apakah kamu mengenal Syermi???”.
“Iya aku sangat mengenal dia, Syermi itu teman dekatku yang meninggal karena
mengalami kecekaan bersamaku. yaudah aku mau pulang sekarang”.
“Baikklah aku akan mengantarmu pulang.”
Kata reisya kepadaku.
“Baiklah .”
Fiyu,,,,fiyu,,,,fiyu,,, kata-kata yang
aneh itu terdengar lagi di telingaku ketika kami dalam perjalana kembali ke
rumah sakit. Aku hanya mengabaikannya tetapi perasaan ku semakin tidak enak
ketika aku merasakan ada seseorang yang mengikutiku dari belakang, aku dapat
merasakan langkahnya, aku merasakn orang itu semakin mendekat, semakin mendekat
lagi dan tiba-tiba menjauh ketika aku hentikan langkahku dan berbalik menengok
kebelakang.
Ketika aku sudah sampai di rumah sakit
tiba-tiba reisya langsung menghilang karena aku disentuh oleh kakak ku yang
dari tadi sudah meencariku. Pada saat reisya menghilang, kepalaku tersa sangat
pusing dan pengliahatanku tampak buram dan tak dapat melihat lagi.
Aku terbangun dan membuka mataku, tetapi aku
belum bisa melihat apa-apa. Aku mendengar suara tangisan tangisan ibuku karena
merasa sangat cemas atas apa yang terjadi padaku sekarang ini, dia merasa aku
begitu aneh, aku bisa berjalan sendiri keluar dalam waktu yang begitu lama
tanpa di temani oleh seseorang dalam keadaan buta seperti ini.
Tak lama kemudian tingkahku semakin aneh
aku menunjuk sesuatu di luar kamar rumah sakit tapi tidak ada apa-apa di luar
sana . dan juga aku memberontak seperti orang gila ingin keluar kesana tapi aku
tak bisa aku tak melihat apa-apa dan badan ku terasa tertarik untuk keluar dari
kamar ini tetapi merasa kaku dan saakt bil di gerakkan.tak lama kemudian aku
sudah tenang dan tak bersikap seperti itu lagi, tap tbeberapa jam kemudia
tingkah ku menjadi aneh lagi ayah, ibu, kakak, dan teman yang menjengukku bertambah
gelisah melihat ku, dan hari- hari ku lewati dengan keadaan seperti itu dengan
sikap ku yan begitu aneh.
Pada suatu hari aku tidak bersikap aneh
seperti itu lagi, aku sudah dapat bergerak sedikit demi sedikit dan dan dapat
terbangun dari kasur sendiri tanpa dibantu ayah atau ibuku. Dokter menganjurkan
agar aku di pulangkan kerumah agar aku dapat menghirup udara segar dan
membiasakan diri untuk bergerak dan juga aku sudah pulih. Awalnya ayah ku
menolak untuk membawaku pulang tetapi setelah berpikir-pikir ayahku mau
membawaku pulang. Dan akhirnya kami pun pulang kerumah pada hari itu.
“sekarang kita sudah sampai di
rumah.”ibuku mengatakannya dengan penuh semangat dan bahagia.
“ ia, tapi bisakah ibu mengantarku ke
kamar ku aku sangat rindu dengan kamarku!!!!” kataku kepada ibu, dengan penuh
semangat.
“ baiklah, ibu akan mengantar mu.” Jawab
ibuku .
“nahh kita sudah sampai di kamar mu, ibu
mau ke dapur dulu, tdak apa-apa kan kalau ibu tinggalin kamu di sini.” Kata ibu
kepadaku.
“Iya tidak apa-apa kok, makasih yahh
ibu.” Kataku kepada ibuku
“ iya sama-sama, ibu keluar dulu yahh.”
Jawab ibuku.
Aku tingal termenung di kamarku dan
melepas kerinduanku terhadap kamarku walaupun tidakk begitu sempurna karena aku
tidak dapat melihat apa-apa dalam kamar ini.tak lama kemudian aku merasa lelah
ketika aku hendaak berbaring di kasurku, aku mendengar suara aneh, suara aneh
itu seringkali aku dengar sebelumnya,suara ini bersumber dari kamarku ini, aku
sangat penasaran suara apakah itu mengapa suara itu sering mengganggu, akhirnya
aku beranjak dari kasurku dan berusah untuk mencari sumber suara itu kesudut
kamarku tapi aku tidak mendapat tanda-tanda suara itu ada di sekitar kamarku,
jika suara itu berasal dari luar, mengapa terasa begitu dekat terdengar di
telingaku.
Aku berputus asa untuk mencari suara
itu, akupun bergegas menuju ke tempat tidurku ketika aku melewati lemari yang
berada di kamarku tersebut aku mendengar suara itu sangat dekat. Aku berhenti
melangkah di depan lemariku, berusaha untuk mendengarnya kembali.
Fiyu….fiyu…fiyuuu aku mendengar suara itu berasal dari dalam lemari, bergegas
aku mencari-cari pintu lemari itu dan secara pelan-pelan membuka lemari
itu.ketika pintu lemari itu terbuka aku mencari-cari sesuatu di dalam lemari
itu tetapi hanya pakaian saja yang berada di lemari itu.
“Mungkin aku Cuma salah dengar,” kataku dalam
hati.
Aku bergegas menuju ke kasurku secara
perlahan, agar aku tidak menabrak benda-benda yang ada disini, ketika aku
melangkahkan kakiku tiba-tiba ada yang memegang tanganku dengan begitu erat
dari belakang. Aku kaget dan kuhentikan langkahku, aku sangat takut, badanku
terasa sangat kaku untuk bergerak. Kuberanikan diriku untuk membalik badanku ke
belakang. Ketika badanku sudah berbalik arah, aku hanya melihat tangan yang
keluar dari lemari itu dan memegan tanganku.
“aku bisa melihat lagi.”pikirku dalam
hati.
“Tapi kenapa dia hanya mengeluarkan
tangannya dan tak memunculkan wajah dan badannya di hadapan ku ??? siapa sihh
orang ini yang selalu mengganggu saya
dan mengeluarkan suara aneh dan menyeramkan itu.” Kataku dalam hati dengan
penuh rasa penasaran.
Ku beranikan diriku untuk melihat
pemilik tangan yang memegang tangan ku ini yang berada di dalam lemari, aku
sudah berada di depan lemari yang sudah terbuka lebar itu. Aku berperasaan
bahwa orang itu berada di balik pakaian yang tergantung di lemari itu. Ku
gerakkan tanganku kearah pakaian tergantung itu dan menggeser pakaian itu
dengan mata tertutup, kubuka mataku secara perlahan-lahan dan aku melihat
seseorang yang sangat aku kenal sedang duduk di balik pakaian itu dan menatapak
ku dengan penuh kebencian dan dendam. Aku sangat takut dan rasanya aku ingin
kabur tapi badanku terasa kaku.
“Jadi yang selama ini sering mengganguku
dan mengeluarkan suara aneh itu adalah Syermi tapi ada apa dengan Syermi
mengapa dia selalu menggangguku apakah aku punya salah dengan dia dan mengapa
dia menatapku dengan penuh kebencian dan amarah.” Pikirku dalam hati dengan
penuh rasa takut dan terkejut.
Ketika itu aku hanya tinggal terdiam
melihat Syermi di dalam lemari dengan mata yang berkaca- kaca dan ketakutan meihat
ekpresi raut wajah Syermi tersebut. Beberapa menit kemudian Syermi keluar dari
dalam lemari dengan kaki yang pincang , berdiri dihadapanku dengan tatapan mata
yang sangat sinis, ketakutan ku semakin bertambah dan aku berjalan mundur
secara perlahan.
Pada saat itu ternyata kakak ku melihat
kejadian itu dan sangat terkejut dengan sikap ku yang begitu aneh dia
menghampiriku dan secara langsung memelukku.
“kamu kenapa violin,,,??? Tanya kakak ku
kepadaku dengan perasaan sangat takut dan sedih
Aku tak menyahut sama sekali, aku tak
lagi melihat Syermi dan aku tak dapat melihat lagi. kalau ada orang lain yang
menyentuhku pasti makhluk lain yang kulihat menghilang dan penglihatan kembali
kesemula tidak dapat melihat apa-apa lagi.
Sejak kejadian itu ayah, ibu dan bapak
ku membawaku ke dukun untuk berobat tetapi tetap saja tak berhasil. Aku juga
keluar negeri untuk berobat tetapi hasilnya tidak berhasi sama sekali, sikap ku
terus saja seperti itu sangat aneh, aku
sangat merasa kasihan kepada orang tuaku. Sampai- sampai suatu hari aku
menunggu waktu di mana aku akan melihat Syermi yang selalu menggangguku.
Hingga suatu malam aku melihat Syermi
muncul di hadapanku dengan ekspresi wajah yang sama dengan sebelumnya
kuberanikan diriku untuk melihatnya dan mendekat kepadanya.
“Syermi sudah cukup sampai disini kamu
menggangguku, ada apa sihhh dengan kamu kenapa kamu berbuat seperti ini apa
salah aku???” kataku kepada Syermi degan begitu tegas
Syermi tak menjawab, malah dilihat dari
raut wajahnya di bertambah marah dan penuh dengan kebencian.
“ Syermi kenapa kamu tidak menjawab
perkataan ku !!!” kataku denga sangat tegas kepada Syermi
“aku mau kamu ikut dengan ku”. ??? jawab
Syermi dengan suara yag sangat menyeramkan
“ aku tidak au ikut dengan mu, aku ini
masih ditakdrkan untuk hidup, aku juga tidak ingin meninggalkan orangtuaku yang
begitu menyayangiku.” Jawabku
Raut wajah Syermi mulai membara dan
sangat marah atas jawabanku. Dia mendekatiku dengan perlahan dan lama kelamaan
di menghilang, perasaanku sangat tidak enak, tiba-tiba aku merasa bahwa Syermi
berada di belakang ku, kuputar badan ku kebelakang dan tepat dugaanku Syermi
berdiri tepat di belakng ku dan menarikku, memaksaku untuk ikut kepadanya, aku
tak mau ikut tapi dia memaksaku, menarikku dengan paksa sampai aku terjatuh dan
terbentur di lantai.
“Syermi sudah cukup hentikan semua ini
aku tak mau ikut sama kamu, kejadian yang lalu biarlah berlalu kamu meninggal
bukan karena aku tapi karena kecelakaan itu, aku juga kehilangan penglihatan
ku,ini takdir kita masing-masing, kamu tidak boleh seperti itu,” kataku kepada Syermi
dengan begitu tegas dan marah.
Syermi melepaskan pegangannya dan tunduk
terdiam di hadapan ku.
“ sudahlah Syermi kamu jangan seperti
ini lagi, kembalilah ke dunia mu sana hiduplah dengan tenang di sana.” Kataku
kepada Syermi.”
Syermi mengangguk, setelah itu Syermi
menunjuk kearah lemariku.
“ada apa di dalam lemariku.” Tanyaku
kepada Syermi.
Syermi hanya terus menunjuk. Akupun
mengajak Syermi menuju lemariku, kubuka lemariku lebar-lebar ada.
“ ada apa dengan isi lemariku???.”
Tanyaku kepada Syermi.
Syermi hanya menunjuk sebuah gelas yang
berada di dalam lemariku, gelas itu merupakan gelas yang diberikan Syermi
kepadaku. Gelas itu dibeli Syermi untuk ku sebelum kami mengalami kecelakaan
bersama, di bagian luar gelas itu tedapat sebuah tulisan yaitu Fiyu……. Yang
merupakan singkatan dari Fiolin dan Lindah Syermi frasmy.
“Ada apa dengan gelas ini???.” Tanyaku
kepada Syermi
“Saya memohon kepadamu agar kamu tidak
menghilangakn gelas ini, dan merawat gelas ini denagn baik.” Jawab Syermi
kepada ku.
Ketika ku lihat raut wajah Syermi, raut
wajahnya tampak berubah menjadi sangat sedih.
“Sudahlah Syermi kamu tidak boleh sedih,
ini sudah takdir kita masing-masing, kita harus berpisah seperti ini, kamu
harus kembali kea lm mu sana.” Kataku kepada Syermi dengan penuh perasaan sedih
dan mataku mulai berkaca-kaca.
Syermi memeluk ku dengan erat dan aku
merasakan Syermi menghilang secara perlahan sebelum Syermi menghilang
sepenuhnya dia sempat mengatakan “maaf telah menggangu mu selama ini.” Dan
akhirnya Syermi menghilang, kembali ke alamnya.
Setelah kejadian itu, keesokan harinaya
aku mengajak ayah, ibu dan kakak ku untuk pergi mengunjungi kuburan Syermi
sambil menmbawa gelas yang di berikan syeri untuk ku sebelum dia meninggal.
Setelah itu hidupku kembali menjadi
hidup yang normal, walaupun aku tak dapat melihat lagi, tetapi aku tetap
bersyukur kepada tuhan karena masih memberikan kesempatan kepadaku untuk hidup
di dunia ini bersama keluargaku ini.
No comments:
Post a Comment