Wednesday, 15 October 2014

FIYU

Nur Awaliyah Ramdhani

Fiyu… fiyuuu…. Suara bisikan  itu  seketika terdengar di telingaku. Awalnya aku mengabaikannya tetapi tak lama kemudian suara itu terdengar lagi di telingaku dan yang kali ini terdengar begitu menyeramkan.
Kuberanikan diriku untuk mencari sumber suara itu, ketika itu ku menengok kebelakang, tak ada seorang pun berada di tempat tersebut, aku tersadar ternyata aku berada di suatu tempat yang tidak ku ketahui keberadaanya, tempat yang hanya di terangi lilin yang sebentar lagi akan padam.
Aku menelusuri suatu jalan yang di terangi cahaya lilin, seketika langkah ku terhenti ketika melihat seseorang yang berdiri di depan sana aku hendak meghampirinya tetapi aku juga merasa takut, aku merasa bahwa seseorang yang berada di depan sana bukan seorang manusia melainkan makhluk lain.
Aku menghampiri orang tersebut ketika orang itu membalikan wajahnya ke arahku aku terkejut melihatnya, aku sangat sangat mengenali wajah itu, aku tersadar bahwa wajah itu ternyata orang yang pernah aku temui sebelumnya, tetapi di mana aku pernah melihatnya pikirku dalam hati. Ketika aku mulai mendekat ke orang tersebut orang itu melangkah berjalan ke depan, terus berjalan aku mengikuti orang terebut sampai orang itu berhenti berjalan di sebuah ruangan, danberdiri tepat di depan sebuah pintu, lalu orang itu membuka pintunya , ketika pintu itu terbuka keluar cahaya yang begitu terang dan orang itu berkata kamu boleh pulang sekarang. Ketika aku hendak menjawab “ mengapa aku harus pulang”. Tiba-tiba tubuh ku terasa ditarik untuk keluar dari ruangan itu.
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara tangisan seseorang di sampingku, aku juga mendengar ucapan syukur kepada tuhan karena aku sudah terbangun. Kubuka mataku secara perlahan, ku coba gerakkan tangan ku dan suara ucapan syukur pun semakin terdengar jelas di telingaku, tetapi ketika mataku sudah terbuka aku tak dapat meihat apa-apa. Aku tidak dapat melihat siapa orang di sekitar ku.
Pikirku dalam hati “apakah di sini sedang mati lampu.” Aku ingin bertanya tetapi bibirku kaku untuk mengucapkan satu kata pun.
Ketika itu ibuku menggenggam tangan ku dan berkata kepadaku “kamu tau saya siapa” aku ingin menjawabnya tapi mulutku sangat kaku  untuk berbicara. Ku gapai wajah ibuku dan ingin mengatakan sesuatu tapi aku tidak bisa. Ku menunjuk kearah atas dengan maksud aku ingin menunjuk lampu apakah sedang mati lampu tetapi ibuku tidak mengerti malah ibuku merasa panik karena perilaku ku begitu aneh lalu ibuku berteriak memanggil dokter. Aku berkata di dalam hati mengapa ibu berteriak memanggil dokter, apakah aku berada di rumah sakit sekarang.
Kepalaku sangat pusing, dokter memeriksa ku dan memeriksa mataku dokter berkata kepadaku apakah kamu tidak bisa melihat di sekitar ruangan ini atau apakah kamu merasa ruangan ini sangat gelap, jika iya gerakan tangan mu. Akupun menggerakkan tanganku sedikit demi sedikit. Dokter terdiam dan tidak berbicara lagi. Ketika itu aku mendengar percakapan antara ibuku dan dokter. Dokter berkata bahwa aku mengalami kebutaan akibat aku sudah lama tidak sadar atau aku sudah mengalami koma selama 1 tahun lebih.
Aku baru menyadari bahwa aku sudah mengalami koma yang begitu lama. Berarti selama satu tahun belakangan ini aku menjalani hidup di alam yang jauh di sana, aku juga mengingat mengapa aku bisa mengalami koma karena aku mengalami kecelakaan yang begitu parah bersama teman ku, dan temanku tersebut meninggal dalam kecelakaan tersebut dan aku mengalami kritis.
Tak lama kemudian aku mendengar suara yang berbunyi fiyu. . . . fiyu. . . fiyu……………,  “aku pernah mendengar kata-kata ini sebelumnya tapi dimana ???” kata ku dalam hati.awalnya aku mengabaikan suara tersebut tetapi suara itu terus terdengar di telingaku dan begitu menyeramkan.

   Ku abaikan suara tersebut, Tetapi suara itu terus terdengar di telingaku dan semakin menyeramkan ketika mendengarnya. Ku buka mataku yang kupejamkan lalu ketika aku membukanya aku melihat seseorang berdiri di sampingku.aku sangat mengenali orang tersebut orang tersebut ternayata teman aku yang sudah meninggal.


“ apakah aku sudah dapat melihat??”. Kataku dalam hati .


     Tetapi aku juga heran mengapa aku bisa melihat seorang temanku yang sudah meninggal, apakah aku sudah meninggal juga ????. aku berusaha mengajaknya berbicara tetapi aku masih belum terlalu bisa untuk berbicara, ketika aku hendak berbicara, tiba-tiba ibuku datang menemuiku,dan Saat ibuku menyentuhku tiba-tiba temanku tersebut menghilang dan aku juga tidak dapat melihatlagi  ketika  ibuku tidak menyentuhku lagi aku dapat melihat teman ku sekarang berada berdiri tepat di sampingku.

     Ku mencoba mengulurkan tangan ku ke arahnya tetapi teman ku tersebut tidak meresponnya,dia  hanya tinggal terrdiam melihat ke arahku, akupun menurunkan tangan ku. Ketika aku mengulurkan tanganku yang kedua kalinya teman ku tersebut meresponnya  menarik ku terbangun dari kasurku. Akupun terbangun dan ditarik keluar dari kamarku oleh teman ku tersebut.

     Aku diajak ke suatu tempat  yaitu tempat dimana aku dan dia mengalami kecelakaan yang begitu parah. Dia menunjuk sesuatu di sana tetapi  aku tidak tau apa yang dia maksud dengan menunjuk itu ketika aku menuju kearah yang di tunjuknya aku tidak melihat ada sesuatu disana melainkan hanya ada batu-batu.

Kamu sedang cari apa Syermi??” tanyaku padanya

     Dia tidak menyahut sama sekali. Ketika itu aku melihat wajah Syermi sangat merasa sedih akupun berusaha mencari sesuatu yang di cari Syermi tetapi aku tidak melihat tanda-tanda benda di tempat itu. Tak lama kemudian aku merasa sangat pusing badanku terasa sangat lelah, ku kuat kan diriku demi Syermi ketika aku hendak melangkah lagi aku terjatuh pingsan dan tak sadarkan diri .



      Fiyu….fiyuu……fiyu….. aku mendengar suara itu lagi. Ku buka mata ini dan aku tidak dapat melihat apa-apa lagi semuanya kelihatan gelap sama sekali, dan kepalaku terasa sangat pusing. Aku mengingat sesuatu ketika aku membuka mataku aku mengingat Syermi berada di sampingku berdiri dan mengajak ku ke suatu tempat tetapi apakah itu semua nyata atau hanya mimpi ??? aku terus bertanya-tanya dalam hati dan merasa gelisah.


     Aku merasakan keberadaan ibuku di sampingku tetapi aku juga merasakan keberadaan seseorang lagi di sampingku selain ibuku apakah mungkin itu kakak ataukah ayahku tetapi ketika aku memegang tangan nya orang itu tidak meresponnya, kalau tangan yang kupegang ini tangan ayah atau kakak ku tapi kenapa dia tidak meresponnya. Kubuka mataku yang kupejamkan dan berbalik kearah orang itu dan aku bisa melihatnya tetapi aku tidak bisa melihat orang lain yang berada di ruangan ini selain orang itu. Apakah yang tejadi padaku ??? kenapa aku seperti ini, apakah aku hanya bisa melihat makhluk lain, mengapa aku seperti ini???.


      Aku menangis histeris tak menerima apa yang terjadi padaku sampai sampai ibu,ayah,dan kakak ku kaget melihat sikap ku yang menangis histeris tiba-tiba.

      Kamu kenapa Fiolin ???? kata ibuku …

       Aku hanya terus menangis dan rasanya aku ingin marah,,ingin menceritakan semuanya tapi aku  tak bisa, aku takut membuat orang tuaku gelisah dan tak lama kemudian aku sudah merasa sedikit baikan karena telah melampiaskannya dengan menangis.

     Kakak ku terus berada di sampingku menemaniku,  tak lama kemudian aku mendengar suara yang aneh lagi tetapi suara itu memanggil namaku ku palingkan kepalaku ke kiri dan aku melihat seseorang sedang duduk di kursi yang berada di sudut kiri kasurku. Dia menghampiriku dan memegang tanganku . aku sangat takut melihat wajah orang tersebut tetapi ketika ku perhatkan wajahnya orang tersebut sangat sedih aku ingin bertanya kepadanya “kenapa kamu disini dan kenapa kamu sangat sedih ????” tetapi orang itu menyuruhku terbangun  dari tempat tidurku dan menyuruh ku untuk megikutinya. Awalnya aku tak mau tapi aku juga merasa kasihan dan penasaran mengapa dia mau aku mengikutinya dan akhirnya aku pun terbangun dari kasur rumah sakit lalu keluar dari kamar dan mengikuti orang tersebut sambil berjalan aku juga terus berpikir kalau aku melihat aku juga dapat bergerak dengan bebas tetapi ketika aku tidak dapat melihat semua tubuhku rasanya kaku dan juga berarti kemarin yang aku anggap mimpi bertemu dengan Syermi ternyata betul-betul terjadi.

         Langkahku berhenti ketika melihat langkah orang tersebut behenti. Aku berda di sutau tempat yang sangat sunyi dan tak ada satupun orang yang berada di tempat itu kecuali kami berdua. Orang itu menarikku ke menuju ke sebuah pohon yang berada d lapangna sana, ketika aku telah sampai di ddepan pohon tersebut aku melihat sebuah tali yang tergantung di pohon tersebut, tali itu terikat seperti tali yang akan di pakai untuk gantung diri.

       Aku sangat enasaran dengan keberadaan tali tersebut ternyata tali itu yang telah membuat orang tersebut meninggal.dia di gantung hidup-hidup dipohon tersebut oleh seseorang hingga dia meninggal dunia, aku sangat merasa kasihan melihatnya. Aku beranya kepadanya “ siapa yang berani menggantungmu seperti itu??? Dia tak menjawab pertanyaan ku. Baikla kalau kamu tidak mau menjawab pertnyaan ku, aku akan kembali kerumah sakit dan meninnggalkan mu.

     Ku balik tubuhku dan melangkah untuk pulang tetapi ketika aku menengok ke belakang melihatnya, orang tersebut hanya tinggal tunduk terdiam dan merasa sangat sedih. Ketika seseorang lewat  raut wajah orang tersebut tanpak brubah dari raut wajahnya muncul kebencian dan denda yang begitu mendalam dari orang itu.

      Aku penasaran ada apa dengan orang itu mengapa wajah orang tersebut berubah sesaat ketika melihat orang itu.

    Aku mengikuti orang itu dari belakang, langkahku terhenti d aku sangat kaget ketika melihat sesuat     u disana ternyata orang itu menjadikan orang yang tadi sebagai tumbal nya aku dan bukan Cuma orang yang tadi dijadikan tumbal , masih banyak orang lain yang menjadi tumbal.


       Orang yang tadi sedang duduk dibawah pohon  dimana dia digantung sudah merasa lega karena aku telah mengetahui kejadiannya . mengapa kamu lega jika aku sudah mengetahuinya??? Tanyaku padanya.

       Dia merasa lega karena dia berharap agar aku membantunya melaporkan orang itu ke kantor polisi sebellum jumlah korban semakin bertambah. Aku ingin menolak menolak melakukan itu tapi dia sudah merasa sangat senang aku berharap aku membantunya menyelesaiakan semuanya.

      Baiklah aku akan membantumu!!!!! Kataku kepada dia


     Tak lama kemudian aku terpikir dengan ibu,ayah,dan kakak ku pasti dia sedang mencari ku kemana-mana sekarang karena aku menghilang tiba-tiba dalam keadaan buta seperti ini.

       Aku harus segera kembali ke rumah sakit!!!! Kataku kepada dia

      Iya tapi kamu harus ingat janji kamu ingin membantu saya melaporkan kejadian yang menimpa saya ini!!!! Jawab dia

            "Ehh tapi aku tidak tau nama kamu siapa???”.tanyaku kepada dia
  
           “Namaku reisya”

   “ Apakah kamu mengenal Syermi ???” tanyaku lagi kepada dia

“Ohhh Syermi, aku menngenalnya , aku sering bersama di beberapa hari ya ng lalu dan juga dia sering ke tempat ini beberapa hari yang lau, tapi seejak kemarin dia tidak pernah lagi datang kepadaku. Apakah kamu mengenal Syermi???”.

“Iya aku sangat mengenal dia, Syermi  itu teman dekatku yang meninggal karena mengalami kecekaan bersamaku. yaudah aku mau pulang sekarang”.

“Baikklah aku akan mengantarmu pulang.” Kata reisya kepadaku.

“Baiklah .”

Fiyu,,,,fiyu,,,,fiyu,,, kata-kata yang aneh itu terdengar lagi di telingaku ketika kami dalam perjalana kembali ke rumah sakit. Aku hanya mengabaikannya tetapi perasaan ku semakin tidak enak ketika aku merasakan ada seseorang yang mengikutiku dari belakang, aku dapat merasakan langkahnya, aku merasakn orang itu semakin mendekat, semakin mendekat lagi dan tiba-tiba menjauh ketika aku hentikan langkahku dan berbalik menengok kebelakang.

Ketika aku sudah sampai di rumah sakit tiba-tiba reisya langsung menghilang karena aku disentuh oleh kakak ku yang dari tadi sudah meencariku. Pada saat reisya menghilang, kepalaku tersa sangat pusing dan pengliahatanku tampak buram dan tak dapat melihat lagi.

 Aku terbangun dan membuka mataku, tetapi aku belum bisa melihat apa-apa. Aku mendengar suara tangisan tangisan ibuku karena merasa sangat cemas atas apa yang terjadi padaku sekarang ini, dia merasa aku begitu aneh, aku bisa berjalan sendiri keluar dalam waktu yang begitu lama tanpa di temani oleh seseorang dalam keadaan buta seperti ini.

Tak lama kemudian tingkahku semakin aneh aku menunjuk sesuatu di luar kamar rumah sakit tapi tidak ada apa-apa di luar sana . dan juga aku memberontak seperti orang gila ingin keluar kesana tapi aku tak bisa aku tak melihat apa-apa dan badan ku terasa tertarik untuk keluar dari kamar ini tetapi merasa kaku dan saakt bil di gerakkan.tak lama kemudian aku sudah tenang dan tak bersikap seperti itu lagi, tap tbeberapa jam kemudia tingkah ku menjadi aneh lagi ayah, ibu, kakak, dan teman yang menjengukku bertambah gelisah melihat ku, dan hari- hari ku lewati dengan keadaan seperti itu dengan sikap ku yan begitu aneh.  

Pada suatu hari aku tidak bersikap aneh seperti itu lagi, aku sudah dapat bergerak sedikit demi sedikit dan dan dapat terbangun dari kasur sendiri tanpa dibantu ayah atau ibuku. Dokter menganjurkan agar aku di pulangkan kerumah agar aku dapat menghirup udara segar dan membiasakan diri untuk bergerak dan juga aku sudah pulih. Awalnya ayah ku menolak untuk membawaku pulang tetapi setelah berpikir-pikir ayahku mau membawaku pulang. Dan akhirnya kami pun pulang kerumah pada hari itu.

“sekarang kita sudah sampai di rumah.”ibuku mengatakannya dengan penuh semangat dan bahagia.

“ ia, tapi bisakah ibu mengantarku ke kamar ku aku sangat rindu dengan kamarku!!!!” kataku kepada ibu, dengan penuh semangat.

“ baiklah, ibu akan mengantar mu.” Jawab ibuku .

“nahh kita sudah sampai di kamar mu, ibu mau ke dapur dulu, tdak apa-apa kan kalau ibu tinggalin kamu di sini.” Kata ibu kepadaku.

“Iya tidak apa-apa kok, makasih yahh ibu.”  Kataku kepada ibuku
“ iya sama-sama, ibu keluar dulu yahh.” Jawab ibuku.

Aku tingal termenung di kamarku dan melepas kerinduanku terhadap kamarku walaupun tidakk begitu sempurna karena aku tidak dapat melihat apa-apa dalam kamar ini.tak lama kemudian aku merasa lelah ketika aku hendaak berbaring di kasurku, aku mendengar suara aneh, suara aneh itu seringkali aku dengar sebelumnya,suara ini bersumber dari kamarku ini, aku sangat penasaran suara apakah itu mengapa suara itu sering mengganggu, akhirnya aku beranjak dari kasurku dan berusah untuk mencari sumber suara itu kesudut kamarku tapi aku tidak mendapat tanda-tanda suara itu ada di sekitar kamarku, jika suara itu berasal dari luar, mengapa terasa begitu dekat terdengar di telingaku.

Aku berputus asa untuk mencari suara itu, akupun bergegas menuju ke tempat tidurku ketika aku melewati lemari yang berada di kamarku tersebut aku mendengar suara itu sangat dekat. Aku berhenti melangkah di depan lemariku, berusaha untuk mendengarnya kembali. Fiyu….fiyu…fiyuuu aku mendengar suara itu berasal dari dalam lemari, bergegas aku mencari-cari pintu lemari itu dan secara pelan-pelan membuka lemari itu.ketika pintu lemari itu terbuka aku mencari-cari sesuatu di dalam lemari itu tetapi hanya pakaian saja yang berada di lemari itu.

“Mungkin aku Cuma salah dengar,” kataku dalam hati.

Aku bergegas menuju ke kasurku secara perlahan, agar aku tidak menabrak benda-benda yang ada disini, ketika aku melangkahkan kakiku tiba-tiba ada yang memegang tanganku dengan begitu erat dari belakang. Aku kaget dan kuhentikan langkahku, aku sangat takut, badanku terasa sangat kaku untuk bergerak. Kuberanikan diriku untuk membalik badanku ke belakang. Ketika badanku sudah berbalik arah, aku hanya melihat tangan yang keluar dari lemari itu dan memegan tanganku.

“aku bisa melihat lagi.”pikirku dalam hati.

“Tapi kenapa dia hanya mengeluarkan tangannya dan tak memunculkan wajah dan badannya di hadapan ku ??? siapa sihh orang ini yang  selalu mengganggu saya dan mengeluarkan suara aneh dan menyeramkan itu.” Kataku dalam hati dengan penuh rasa penasaran.

Ku beranikan diriku untuk melihat pemilik tangan yang memegang tangan ku ini yang berada di dalam lemari, aku sudah berada di depan lemari yang sudah terbuka lebar itu. Aku berperasaan bahwa orang itu berada di balik pakaian yang tergantung di lemari itu. Ku gerakkan tanganku kearah pakaian tergantung itu dan menggeser pakaian itu dengan mata tertutup, kubuka mataku secara perlahan-lahan dan aku melihat seseorang yang sangat aku kenal sedang duduk di balik pakaian itu dan menatapak ku dengan penuh kebencian dan dendam. Aku sangat takut dan rasanya aku ingin kabur tapi badanku terasa kaku.

“Jadi yang selama ini sering mengganguku dan mengeluarkan suara aneh itu adalah Syermi tapi ada apa dengan Syermi mengapa dia selalu menggangguku apakah aku punya salah dengan dia dan mengapa dia menatapku dengan penuh kebencian dan amarah.” Pikirku dalam hati dengan penuh rasa takut dan terkejut.

Ketika itu aku hanya tinggal terdiam melihat Syermi di dalam lemari dengan mata yang berkaca- kaca dan ketakutan meihat ekpresi raut wajah Syermi tersebut. Beberapa menit kemudian Syermi keluar dari dalam lemari dengan kaki yang pincang , berdiri dihadapanku dengan tatapan mata yang sangat sinis, ketakutan ku semakin bertambah dan aku berjalan mundur secara perlahan.

Pada saat itu ternyata kakak ku melihat kejadian itu dan sangat terkejut dengan sikap ku yang begitu aneh dia menghampiriku dan secara langsung memelukku.

“kamu kenapa violin,,,??? Tanya kakak ku kepadaku dengan perasaan sangat takut dan sedih

Aku tak menyahut sama sekali, aku tak lagi melihat Syermi dan aku tak dapat melihat lagi. kalau ada orang lain yang menyentuhku pasti makhluk lain yang kulihat menghilang dan penglihatan kembali kesemula tidak dapat melihat apa-apa lagi.

Sejak kejadian itu ayah, ibu dan bapak ku membawaku ke dukun untuk berobat tetapi tetap saja tak berhasil. Aku juga keluar negeri untuk berobat tetapi hasilnya tidak berhasi sama sekali, sikap ku terus saja seperti  itu sangat aneh, aku sangat merasa kasihan kepada orang tuaku. Sampai- sampai suatu hari aku menunggu waktu di mana aku akan melihat Syermi yang selalu menggangguku.

Hingga suatu malam aku melihat Syermi muncul di hadapanku dengan ekspresi wajah yang sama dengan sebelumnya kuberanikan diriku untuk melihatnya dan mendekat kepadanya.

“Syermi sudah cukup sampai disini kamu menggangguku, ada apa sihhh dengan kamu kenapa kamu berbuat seperti ini apa salah aku???” kataku kepada Syermi degan begitu tegas

Syermi tak menjawab, malah dilihat dari raut wajahnya di bertambah marah dan penuh dengan kebencian.

“ Syermi kenapa kamu tidak menjawab perkataan ku !!!” kataku denga sangat tegas kepada Syermi

“aku mau kamu ikut dengan ku”. ??? jawab Syermi dengan suara yag sangat menyeramkan
“ aku tidak au ikut dengan mu, aku ini masih ditakdrkan untuk hidup, aku juga tidak ingin meninggalkan orangtuaku yang begitu menyayangiku.” Jawabku

Raut wajah Syermi mulai membara dan sangat marah atas jawabanku. Dia mendekatiku dengan perlahan dan lama kelamaan di menghilang, perasaanku sangat tidak enak, tiba-tiba aku merasa bahwa Syermi berada di belakang ku, kuputar badan ku kebelakang dan tepat dugaanku Syermi berdiri tepat di belakng ku dan menarikku, memaksaku untuk ikut kepadanya, aku tak mau ikut tapi dia memaksaku, menarikku dengan paksa sampai aku terjatuh dan terbentur di lantai.

“Syermi sudah cukup hentikan semua ini aku tak mau ikut sama kamu, kejadian yang lalu biarlah berlalu kamu meninggal bukan karena aku tapi karena kecelakaan itu, aku juga kehilangan penglihatan ku,ini takdir kita masing-masing, kamu tidak boleh seperti itu,” kataku kepada Syermi dengan begitu tegas dan marah.

Syermi melepaskan pegangannya dan tunduk terdiam di hadapan ku.

“ sudahlah Syermi kamu jangan seperti ini lagi, kembalilah ke dunia mu sana hiduplah dengan tenang di sana.” Kataku kepada Syermi.”

Syermi mengangguk, setelah itu Syermi menunjuk kearah lemariku.

“ada apa di dalam lemariku.” Tanyaku kepada Syermi.

Syermi hanya terus menunjuk. Akupun mengajak Syermi menuju lemariku, kubuka lemariku lebar-lebar ada.

“ ada apa dengan isi lemariku???.” Tanyaku kepada Syermi.

Syermi hanya menunjuk sebuah gelas yang berada di dalam lemariku, gelas itu merupakan gelas yang diberikan Syermi kepadaku. Gelas itu dibeli Syermi untuk ku sebelum kami mengalami kecelakaan bersama, di bagian luar gelas itu tedapat sebuah tulisan yaitu Fiyu……. Yang merupakan singkatan dari Fiolin dan Lindah Syermi frasmy.

“Ada apa dengan gelas ini???.” Tanyaku kepada Syermi

“Saya memohon kepadamu agar kamu tidak menghilangakn gelas ini, dan merawat gelas ini denagn baik.” Jawab Syermi kepada ku.

Ketika ku lihat raut wajah Syermi, raut wajahnya tampak berubah menjadi sangat sedih.

“Sudahlah Syermi kamu tidak boleh sedih, ini sudah takdir kita masing-masing, kita harus berpisah seperti ini, kamu harus kembali kea lm mu sana.” Kataku kepada Syermi dengan penuh perasaan sedih dan mataku mulai berkaca-kaca.

Syermi memeluk ku dengan erat dan aku merasakan Syermi menghilang secara perlahan sebelum Syermi menghilang sepenuhnya dia sempat mengatakan “maaf telah menggangu mu selama ini.” Dan akhirnya Syermi menghilang, kembali ke alamnya.

Setelah kejadian itu, keesokan harinaya aku mengajak ayah, ibu dan kakak ku untuk pergi mengunjungi kuburan Syermi sambil menmbawa gelas yang di berikan syeri untuk ku sebelum dia meninggal.

Setelah itu hidupku kembali menjadi hidup yang normal, walaupun aku tak dapat melihat lagi, tetapi aku tetap bersyukur kepada tuhan karena masih memberikan kesempatan kepadaku untuk hidup di dunia ini bersama keluargaku ini.

Monday, 6 October 2014

INDAHNYA KEBERSAMAAN



Yuni Deffanie Yusuf
Alkisah, di suatu galaksi bernama Bima Sakti, terdapat planet yang disebut Bumi.
Di Bumi hiduplah makhluk- makhluk yang disebut manusia dan salah satunya adalah aku.
Sebut saja namaku Dafa. Anaknya enjoy, gak suka hal-hal yang rumit, kalau masalah otak gak bodoh-bodoh amat dan yang paling khas dalam diri aku tuh adalah periang, selalu tersenyum, saking seringnya aku senyum kadang dikatain manusia yang rada-rada stres.
Tapi aku juga agak cuek, apalagi sama perempuan. Jadi, sampai sekarang aku gak pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta. Walau sedikit aneh, tapi itulah kenyataannya.
Masa SMP telah aku lalui, sekarang aku siap-siap ngadepin masa putih abu-abu yang kata banyak orang masa yang menyeramkan dan ekstrim.
Masa SMA jauh berbeda dari masa ketika aku SMP. Sekarang aku masuk ke sekolah yang berasrama, yang kata banyak orang lagi kita seakan berada di penjara.
Walaupun pertamanya agak sulit, tapi mencoba hal baru sangat menyenangkan. Semua yang dilakukan pasti dimulai dari nol, karena dari nol kita akan memulai sesuatu yang awalnya kita tidak tahu menjadi tahu. Oke, kita mulai kisah-kisahku ketika di asrama.
Asrama. Kadang aku salah menyebutnya dan mengatakan asmara. Karena keduanya tidak jauh berbeda, jadinya seperti itu. Asrama adalah tempat dimana kita tinggal dan menjalani hari-hari kita selama bersekolah. Bisa dibilang asmara, eh maksudnya asrama adalah rumah kedua lah.
Yang membedakannya, kalau asrama biasanya berada di lingkungan sekolah dan dipenuhi aturan-aturan. Kalau rumah yah bisa berada dimana saja dan gak semuanya diatur.
Hari pertama...                    
Pagi itu aku terbangun karena teriakan dan gedoran pintu yang sangat dahsyat, sampai-sampai gendang telingaku hampir pecah dan seakan-akan tembok kamar aku mau rubuh, parah banget kan. Boarding school, itulah kehidupan baru yang aku jalanin sekarang. setiap pagi kami selalu dibangunin dengan cara paksa, padahal lagi nyenyak-nyenyaknya.
Dorrr!Dorr!Dorr!!!
“Banguuuuun!! Banguuuuun!!!”
Suara pintu yang di gedor-gedor membuat satu asrama seketika itu juga terbangun. Pak sutarno pembina asrama yang membuat suara kegaduhan itu. Kami semua takut pada Pak sutarno yang dengan ciri khasnya membawa air seember. Entah apa yang ada dipikirannya,mungkin dia kepingin mandiin kami atau membawakan air gratis untuk kita pakai mandi. Tapi kenyataannya air itu diberikan kepada mereka yang masih tertidur dengan nyenyaknya.

     “Byuuur!!”
suara buyuran air terdengar, dan orang beruntung yang mendapat air itu adalah Edi. Edi siswa baru yang sederajat sama aku. Baru hari pertama dia sudah kena siraman air, bagaimana hari-hari selanjutnya?
Ini masih tentang asrama. Hal yang paling menjengkelkan tuh kalau air yang dipake mandi sangat sulit didapatkan. Sialnya hari pertama aku di asramakan air tiba-tiba ga ngalir, padahal harus mandi dan jalan satu-satunya adalah mengambil air dari jarak yang sangat jauh. Bayangkan jika terus begini, entah aku udah jadi apa nantinya. Mungkin lebih cocok jadi buruh kuli bangunan yang kerjaannya ngangkat-ngangkat.
Setelah semuanya selesai, kami bersiap-siap ketempat yang memang seharusnya kami berada disana. Tempat itu bernama sekolah. Di tempat itu akan selalu ada kejadian-kejadian tak terduga. Di sekolah ini kami dituntut untuk menuntut ilmu. Tapi kenapa ilmu harus dituntut yah? Padahal ilmu ga bersalah? Dan kami ikut-ikut dituntut lagi. Kejamnya dunia. Tapi ini hanya persoalan kata. Back to story.
 “Pernah dengar ga, ayam di rumah kamu berkokok pagi-pagi?”
“Iya, tiap hari saya dengar ayam berkokok pagi-pagi”
“Tapi di rumah saya kok ga pernah ya ayam berkokok pagi-pagi.”
“Emang berkokoknya gimana?”
“Ayam di rumah saya kalau berkokok ‘kukuruyuuk,kukuruyuuk...’bukannya ‘pagii..pagii..’.”
Masih pagi udah bikin jengkel. Pelaku percakapan di atas adalah aku dan Gio. Gio teman sekelas aku, orangnya menyenangkan tapi kadang menjengkelkan, enak di ajak ngobrol dan sangat jail. Dia kenalan pertama aku di sekolah ini. Jadi, aku selalu menjadi korban kejailannya.
Pelajaran di hari pertama bentar lagi dimulai. Aku celingak-celinguk merhatiin kelas yang dipenuhi makhluk-makhluk yang ga aku kenal. Mereka yang akan menjadi teman sekelas aku. Tapi ada yang aneh dari mereka, entah itu mukanya atau emang dari sononya mereka terlihat aneh.
Treeett...treett..treett. Suara bel masuk berbunyi. Tiba-tiba seorang guru yang wajahnya terlihat sangar masuk ke kelas kami. Guru itu bernama Pak Rudi, yang ternyata wali kelas kami. Walaupun terlihat sangar tapi kata orang dia sangat baik. Seperti biasa kalau jadi siswa baru tuh hal yang wajib dilakukan adalah memperkenalkan diri.
“Selamat pagi anak-anak"
“Selamat pagi pak” kami menjawabnya dengan suara yang bisa dibilang luar biasa. Sangat berbakat jadi peneriak maling.
“Oke, ini adalah hari pertama kalian bersekolah di SMA ini. Jadi terlebih dahulu saya akan memperkenalkan diri. Nama saya Rudi Supardi.” Dengan suara yang lantang Pak Rudi memperkenalkan dirinya.
“Selanjutnya kalian yang memperkenalkan diri. Saya akan menanyai kalian satu persatu”
“Baik Pak”
“Nama kamu siapa?” tanya Pak Rudi ke salah satu siswa.
“Suparjo Pak.” Jawabnya tegas.
“Kamu tinggal dimana?” Tanyaku lanjut.
“Di rumah”
“Rumah kamu dimana?”
“Ditinggallah Pak, masa saya bawa-bawa.” Jawabnya dengan tampang orang suci.
Seisi kelas kemudian tertawa. Pak Rudi hanya mengelap keringat dengan sapu tangannya. Ada dua kemungkinan Pak Rudi bersikap seperti itu. Pertama, dia nahan ketawa. Kedua, dia nahan emosi. Tapi keduanya sama-sama nahan sesuatu. Tanpa basa-basi lagi Pak Rudi melanjutkan sesi perkenalannya.
“Selanjutnya, nama kamu siapa?”
“Ayu Pak.” Jawabnya singkat.
“Nama lengkap kamu?”
“Ayu doang Pak.”
“Jadi, saya bisa panggil kamu ‘doang’?”
“Nggak Pak, maksud saya, Ayu aja”
“oohh ,jadi boleh dipanggil ‘Aja’?
“Maksud saya bukan itu Pak, tapi Ayu ga ada sambungannya.” Jawabnya sambil garuk-garuk kaki.
“Oh gitu...”
“Jadi Bapak udah tau?”
“Iya,tapi nama kamu aneh.. bagus dipanggil ‘ga ada’ atau ‘sambungannya’?”
“Aduh Pak!”
“Oke, oke. Saya mengerti, maksud kamu hanya satu nama, Ayu.. itu aja kan”
“Benar sekali, itu maksud saya Pak!”
“Berarti aku bisa panggil kamu dengan...”
“Apa Pak?”
“Cuma Ayu aja kan, berarti..”
“Berarti apa Pak?”
“Hmm..berarti aku bisa manggil kamu PAYUNG!
Haha guru yang  menyenangkan dan  menghibur. Setelah semuanya selesai memperkenalkan diri, tak terasa jam pelajaran selesai. Hari pertama di sekolah hanya diisi dengan perkenelan. Meski ini baru awal perjalanan aku bersekolah yang berasrama, aku sudah nemuin banyak makhluk-makhluk aneh dan hal-hal aneh lainnya.
Setelah itu, kami bergegas untuk makan siang. Hal yang paling aku tunggu-tunggu, karena sekarang lagi lapar-laparnya. Dan karena ga mau ketahuan kalau lagi kelaparan, aku hanya mengambil sedikit nasi dan lauknya. Meskipun akhirnya masih mau nambah, tapi aku harus tetap terlihat cool, cielah.. Jadi,terpaksa harus ngelawan rasa laparku yang menggebuh-gebuh. Hidup di asrama penuh dengan aturan, semuanya di atur. Agak sulit sih, tapi kalau sudah terbiasa ini akan menjadi mudah.
Keesokan harinya...
Di setiap sekolah, pasti ada guru yang terkenal menakutkan yang biasa disebut guru killer. Di sini juga ada guru killer. Dulu aku pernah beranggapan kalau guru killer itu adalah guru yang sangat menyeramkan, bahkan lebih seram dari hantu yang paling menakutkan di dunia dan juga sering melakukan kekerasan. Haha tapi itu hanya anggapanku ketika belum paham arti guru killer sesungguhnya.
Pagi yang cerah, angin berhembus dengan sejuknya, mentari tersenyum dengan bahagia, burung-burung bernyanyi merdu ,pepohonan pun ikut menari dalam hembusan angin. Tiba-tiba...
“SEMUANYA,TENAAAANG!” Teriak guru killer itu, yang sontak merubah suasana yang tadinya seperti pasar, sekarang mirip suasana kuburan yang menyeramkan.
Seketika itu juga angin berhenti berhembus, mentari berubah manyun, burung pada tutup kuping, dan pepohonan melarikan diri. Aku yang tadinya lagi happy-happy saat itu juga moodku berubah menjadi buruk-buruknya. Ini adalah pertama kalinya tuh guru killer masuk ke kelas kami, jadi pastinya hari ini adalah sesi perkenalan. Lalu guru killer memperkenalkan dirinya.
“Anak-anak, perkenalkan nama saya Aya” Dengan suara lantang.
Jadi kalau dipanggil Bu Aya dong, haha. Coba aja sebut nama Bu Aya dalam versi cepatnya. Bisa mampus kita ini kalau kedengaran olehnya. Aku berusaha menahan tawaku, karena kalau kelepasan bisa berbahaya. Edi dan Gio sepertinya juga begitu, mereka berkeringat dan mukanya merah karena menahan tawa. Kemudian, kejadian tak terduga terjadi, terdengar suara yang kecil, halus, dan sialnya itu berbau.
“Bau apa ini?” Tanya Bu Aya dengan wajah yang berbeda dari biasanya, karena dia menghirup bau yang tidak sedap.
“...” Semua terdiam dengan tampang yang aneh.
Kentut. Bau yang terhirup ini adalah bau kentut, tapi siapa yang melakukannya. Tidak ada siswa yang mau mengakui kentutnya itu, pasti karena takut ama tu guru killer.  Aku yakin ini akibat dari nahan tawa, jadinya seperti ini. Setelah kejadian itu, Bu Aya lalu melanjutkan penjelasannya dan tidak memperdulikan bau itu lagi. Setelah beberapa jam berlalu, pelajaran selesai.
Aku, Gio, dan Edi, sedang duduk-duduk bersantai memandang langit dengan hembusan angin yang sejuk serta kicauan burung yang merdu sambil memikirkan masa depan. Tiba-tiba aku mendengar suara nyanyian yang awalnya aku kira itu suara burung yang tiba-tiba bisa bernyanyi dalam bahasa manusia. Tapi dugaanku salah, ya jelas salah, karena aku mikirnya yang aneh-aneh. Itu adalah Gio yang sedang di mabuk asrama. Eh salah lagi, maksud saya asmara.
“Cinta yang membuat hidupku lebih indah, dari hari yang lalu ♫ Cinta yang membuat berbunga-bunga, tinggalkan masa yang lalu ♫”
Gio menyanyi dengan semangatnya karena sekarang dia menyukai seorang gadis yang dilihatnya saat pertama masuk sekolah, istilahnya sih cinta pada pandangan pertama. Tapi aku tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama. Karena aku belum pernah ngerasainnya,  dan masa sih bisa tiba-tiba cinta, kan baru pertama bertemu. Gio dengan keberanian yang sangat tinggi mendatangi gadis itu untuk menanyakan namanya.
“Hai, boleh kenalan” Tanyanya dengan tampang yang sok keren.
“Boleh” Jawabnya singkat.
“Nama Kamu siapa?”
“Lina.” Sekali lagi dia menjawabnya singkat.
Gio lalu bercakap-cakap dengan Lina dalam waktu yang tidak singkat. Sepertinya mereka sudah terlihat sangat dekat hanya dalam waktu beberapa menit saja. Sempat terlintas dibenakku untuk belajar dari Gio cara untuk mendekati seorang gadis dengan mudah, tapi bagi aku ini sepertinya tidak akan mudah. Aku mengurungkan niatku untuk melakukan itu. sekarang aku hanya pasrah, biarkan takdir yang mempertemukan aku kelak dengan jodohku, sok bijak.
Keesokan harinya Gio kembali bertemu dengan Lina untuk menyatakan perasaannya. Tapi Edi datang dengan tergesa-gesa ke arah Gio.
“Gio, ada hal penting yang harus aku beritahukan ke kamu!”
“Iya, apa apa? Cepat beritahu aku” Jawab Gio dengan rasa penasaran.
“I..i..itu Lina” Jawabnya terbata-bata.
“Lina, kenapa?”
“Lebih baik kamu tarik nafas dulu deh, setelah itu baru kamu bicara.” Aku menyarankan Edi yang terlihat lelah.
“hemm,huuhh begini Gi. Lina ternyata sudah mempunyai pacar!”
“APAAAA??!! Jangan bercanda!” Jawab Gio dengan kaget.
“Benar, aku tidak bercanda!”
Gio terlihat sedih mendengar informasi dari Edi. Dan akhirnya Lina sekarang menjadi Lina-ngan air mata. Sungguh tragis is is. Melihat Gio yang terlihat sedih, aku makin yakin untuk menghindari yang namanya cinta. Bisa dibilang aku ini fobia cinta. Sangat aneh!
“Tuhan tolong aku, ingin dirinya, rindu padanya, memikirkannya. Namun mengapa saat jatuh cinta, sayang-sayang dia ada yang punya ♫”
Gio menyanyi sambil meratapi nasibnya sekarang, yang sedang terluka karena cinta, broken heart. Tapi setelah beberapa hari, Gio kembali ke Gio yang dulu. Yang kerjaannya ngejailin teman-temannya, dan selalu merepotkan aku dan Edi. Seperti kata pepatah lama, masalah selesai dengan datangnya masalah yang lebih baru. Dan saat apa yang kau cintai pergi, tetaplah tinggal. Karena percayalah, kesejatiannya akan menghampirimu pada waktunya.
Tak terasa 1 minggu telah berlalu, dengan kehidupan baruku yang lebih menantang, yang lebih berwarna, pokoknya lebih-lebih deh. Meskipun kadang membuatku jenuh dengan suasana seperti ini, tapi Gio dan Edi selalu ada bersamaku. Mereka adalah sahabatku di sekolah. Aku berkenalan dengan Edi yang diawal cerita tadi kena buyuran air melalui Gio yang juga adalah sahabatnya sejak SMP, dan itu membuat kami bersahabat dan menjalani hari-hari dengan ceria dan penuh dengan canda tawa.
Cerita selanjutnya...
Kelas hari ini begitu menggairahkan, pagi-pagi betul ibu dini yang juga guru matematika udah stand by di depan pintu kelas. Sebelum semuanya diperkenankan masuk ruangan, ibu dini tak lupa memeriksa kebersihan kuku dan rambut kami, tapi untuk rambut hanya makhluk yang tidak memakai jilbab yang diperiksa atau biasa disebut laki-laki. Bagi mereka yang kuku dan rambut gondrong, silakan masuk ruangan. Begitu juga yang kuku dan rambutnya pendek dipersilahkan masuk ruangan. Tapi itu semua hanya khayalan. Yaa, tentu mereka yang kuku dan rambutnya panjang akan mendapat cukur gratis, tanpa di bayar sedikitpun dan dengan hasil yang berbeda dari yang pernah ada. Kalau ga percaya coba saja sendiri.
Setelah masuk ke ruangan,kami semua mengambil tempat duduk masing-masing dan siap untuk menerima pelajaran. Pelajaran dimulai, semua masih fokus dan serius dalam menerima pelajaran yang bisa dibilang rada-rada sulit, juga rada-rada gampang, tapi mungkin lebih banyak sulitnya yah. selama pelajaran dimulai akan ada banyak fenomena-fenomena bermunculan dalam ruangan.
10menit...15menit...25menit...
Menit demi menit berlalu dan fenomena-fenomana itu sudah mulai bermunculan. Fokus terhadap apa yang disampaikan guru ternyata tidak mudah. Rasa ngantuk, bosan, jenuh, kadang datang menghampiri kami. Bahkan ada yang dengan sukarela menidurkan diri di sela-sela guru menjelaskan. Ibu dini yang menjelaskan materi seolah memperlambat gerakannya, slow motion. Jadi tak heran kami semua merasakan kantuk yang luar biasa hebatnya. Ada juga yang membuat mata mereka terlihat nyaris keluar dan lebih parahnya lagi mata mereka itu merah dan lebih besar dari biasanya. Haha lebih cocok main dalam film horor yang judulnya “misteri mata merah dalam kelas”. Oke, mari kita lupakan film itu.
 Fenomena selanjutnya. Kadang diantara mereka ada yang terlihat sangat serius memperhatikan guru, tapi kenyataannya banyak yang tidak seperti itu. Seperti halnya dia, sebut saja namanya Tino. Dia terlihat sangat serius memperhatikan, tapi sebenarnya  pikirannya itu melayang-layang entah kemana, mungkin saja Tino lagi membayangkan pergi ke langit lalu terjun dari ketinggian dan nyangkut di pohon dan yang lebih anehnya lagi kadang tino terlihat senyum-senyum ga jelas, mungkin dia rada-rada gimana gitu.. dan yang paling sering tuh, mereka megang buku lalu pura-pura membaca, tapi di balik buku itu mereka sudah berada di alam mimpi dengan lelapnya. Dan itu hanya sebagian kecil dari fenomena-fenomena yang terjadi saat pembelajaran dimulai.
Di sisi lain ibu Dini sedang semangat 45 nya menjelaskan, dan fenomena-fenomena itu masih berlanjut dan penyebab utama munculnya fenomena itu adalah rasa kantuk. Sampai akhirnya.
“Sepertinya ada yang sedang mimpi indah disini”
Ibu Dini akhirnya menyadari itu. Walaupun kami baru beberapa hari disini tapi kami sudah tahu siapa pelaku-pelakunya.
“apa tidur kalian nyenyak?” Nice question
Seketika semuanya bangun dan tersadar dari tidur dan lamunan-lamunannya. Tapi hanya beberapa saat dan beberapa saatnya lagi mereka kembali kefenomena-fenomena yang sempat terhambat tadi. Entah sampai kapan ini akan terus berlanjut.
Di kantin...
Setelah melewati pelajaran yang penuh fenomena. Akhirnya tiba waktunya untuk kami menikmati makanan dan minuman yang lezat. Karena perut kami udah di demo, untuk itu kami memesan menu kesukaan.
“Kamu mau makan apa?” tanya Edi
“Aku mau makan bakso aja deh.”
“Minumnya?”
“Es teh manis panas,” mantap Gio!
Edi mencatat semua pesanan kami dalam selembar kertas kusam yang tadinya di pake buat maen pesawat-pesawatan. Setelah selesai mencatat semuanya, Edi memberikannya ke pedagang kantin.
Tak lama kemudian, pedagang kantin yang diberikan kertas tadi mendatangi kami. Dengan muka yang aneh dan penuh kebingungan, dia lalu berkata.
“Maaf mas, saya mau tanya”
“Iya, kenapa ?”
“Ada pesanan yang tidak saya ngerti.” Dia menjawab polos.
Pesanan yang ga dimengerti? Kami saling pandang dan bingung. Baru kali ini aku mendengar pesanan yang pengen dimengerti, biasanya wanita yang dipengen dimengerti.
“Pesanan apa mas?” tanya Edi.
“Ini mas”. Sambil nunjuk pesanan yang bacanya “ES TEH MANIS PANAS”.
Aku bengong. Edi diem. Gio mikir. Dan yang lain ikut mikir. Damn! Seolah ada yang aneh dalam pesanan itu dan itu memang benar. Mana ada ES TEH MANIS PANAS? Yang ada es teh dan teh panas. Jika memaksakan keduanya dalam satu pesanan, itu seolah menentang hukum alam dan itu memang ga bisa bersatu.
Setelah kejadian yang memalukan di kantin, Gio dan teman-teman mengadakan jumpa pers dan mengklarifikasi soal menu yang di pesan tadi. Memang sedikit memalukan, tapi kami harus tetap terlihat cool di depan teman-teman, seolah ga terjadi apa-apa. Beberapa kejadian di sekolah memang kadang memalukan, tapi kejadian-kejadian itu menjadi pelajaran unutk kami agar nantinya tidak memalukan lagi.
Kami menjalani hari-hari dengan penuh warna-warni, kebahagiaan, dan cerita tentang aku, asrama, dan sekolah. Walaupun tidak segampang yang aku pikirkan, tapi hidup di asrama sangat menyenangkan. Bertemu teman-teman dari berbagai daerah, mendapatkan pengalaman yang sangat menarik. Banyak kisah-kisah menarik yang terjadi ketika bersekolah yang berasrama, ada suka dan dukanya. Kebersamaan yang terjalin bersama teman-teman sangat indah,berbagai pengalaman telah kami lalui bersama-sama di masa putih abu-abu. . Kisah itu akan tetap berlanjut hingga tamat nanti dan akan selalu diingat.

*Selesai*