Ketika mencapai pantai,
pemburu-pemburu itu larut dalam suka cita. Perjuangan mereka menembus ombak dan
badai hari itu begitu menguras tenaga dan rasa takut yang amat sangat. Akhirnya
sampai juga ke pantai. Semua menghambur menciumi pasir putih sambil berteriak
kegirangan. Namun, lima orang pemburu yang sudah melompat ke pantai tadi itu
kemudian tertegun dan saling berpandangan. Hanya berlima...padahal mereka bertujuh,
bergegas mereka kembali ke kapal yang sudah mulai bocor dengan papan-papan
terlepas. Wah...ternyata
kedua teman mereka tidak selamat. Keduanya mungkin terbentur sehingga kepala
mereka pecah dan meninggal seketika.
Setelah mengubur kedua
temannya, para pemburu itu. Eh...mengapa mereka di sebut pemburu yah...ternyata
ceritanya begini. Walhasil Negari Sultan Amin bernam Masrit, Negari yang aman,
makmur, dan subur. Tapi suatu hari ketenangan dan kedamain negeri itu teruji,
sudah dua hari ini mayat-mayat ditemukan di pinggir-pinggir desa, anehnya bukan
dekat hutan. Mayat-mayat itu ditemukan di bibir pantai dengan tubuh tidak utuh.
Detektif kerajaan diturunkan untuk menyelesaikan kasus ini, siang malam mereka
melakukan investigasi, dan setiap malam pula, saat para penjaga yang sudah
ditempatkan di setiap bibir pantai terlena, mayat-mayat kembali begelimpangan,
bahkan sudah ada penjaga pantai yang menjadi korban.
Akhirnya tim dektektif
yang melakukan penyelidikan siang dan malam mengambil kesimpulan. Bahwa dari
mayat-mayat itu memiliki luka yang sama, berupa cakar, tapi ini bukan cakar
harimau, ini berbeda, dan mayat-mayat ini menujukkan rasa takut yang luar biasa
sebelum meninggal. Melihat dari polanya di dekat pantai dapat dipastikan
makhluk atau apapun itu pasti berasal dari laut. Para detektif kerajaan tidak
dapat menyimpulkan jenis makhluk yang menyerang itu, tetapi darah yang
berceceran di pantai memiliki indikasi kuat bahwa makhluk itu lewat laut.
Kini seluruh perhatian
tertuju pada pulau di seberang kerajaan. Pulau tak berpenghuni dan menakutkan
selalu diselimuti kabut tebal, pulau itu
tidak pernah terlihat jelas bentuknya, sejak dulu masyarakat di pulau
Masrit memiliki cerita seram tentang pulau itu. Semua orang yang mencoba mendarat di pulau itu tidak
pernah kembali, mengambil ikan saja para nelayan takut mendekati pulau
misterius itu.
Pasti masalah ini
berasal dari pulau itu. Tanpa menunggu korban berikutnya Raja segera
memerintahkan Perdana Menteri mengumpulkan orang-orang pilihan, semacam pasukan
khusus yang jumlahnya tidak banyak. Syaratnya harus cakap dalam berburu, dan
tentu saja berani mati. Dari seluruh kerajaan terpilihlah tujuh orang pemuda
tanggung, mereka sudah melewati serangkain tes fisik, dan ketangkasan. Ketujuh
pemuda ini ditasbihkan sebagai pemburu kerjaan dengan tugas utama memburu
makhluk yang membunuhi warga kerajaan Masrit hidup atau mati.
Setelah serangkaian
persiapan bersiaplah ketujuh pemburu ini, mereka telah mempersiapkan tombak,
parang, dan panah pokoknya siap tempur. Tekad mereka hanya satu kembali dengan
makhluk sial itu atau mati mengabdi pada kerjaan. Merekapun berlayar ke pulau
seberang, dan sepertinya aura magis telah mengikuti perjalan mereka, tiba-tiba
ombak mengamuk, menggulung perahu yang mereka tumpangi, sekuat tenaga mereka
bertahan dari gempuran badai dan ombak selama satu jam, dan akhirnya mereka
sampai dengan tragis, dua orang telah tewas dalam perahu.
Pimpinan pemburu
meminta semua pemburu untuk berkumpul dan mengatur strategi, setiap orang
memakai senjata yang berbeda dan berjalan membentuk lingkaran sehingga
masing-masing dapat saling melindungi. Semua segera bergerak masuk hutan. Hutan
itu terlihat sangat angker dan tidak seperti hutan yang biasa mereka datangi.
Akar-akarnya besar dengan bentuk pohon aneh menambah keangkerannya, ditambah
lagi dengan kondisi hutan yang sunyi tanpa suara menandakan ada yang tidak
beres dengan hutan ini.
Suasana sangat menegangkan,
mereka sudah berjalan sekitar beberapa lama ke dalam hutan, tiba-tiba seorang
pemburu menunjuk pohon besar dengan rongga aneh di dalamnya. Semua bersiap
tidak ada yang besuara, sigap pemimpin pemburu meneliti rongga besar dalam
pohon itu, dari dalam rogga bau tidak sedap sudah mulai tercium, dan ketika
mereka melongok ke dalam ternyata rongga itu penuh dengan potongan tubuh dari
mayat-mayat yang hilang. Tiba-tiba dari dalam balik pohon, secara tiba-tiba muncul sosok makhluk
aneh yang tidak pernah terlihat mata manusia manapun, tubuhnya kurus tinggi
seperti batang pohon kering, matanya merah menyala, cakar-cakar ditangannya
panjang dan terihat sangat tajam. Hampir seluruh badannya tertutup bulu. Tidak
menunggu aba-aba makhluk itupun menyerang para pemburu. Kini para pemburu
bertahan dengan sekuat tenaga, tebasan parang dan senjata tajam ternyata tidak
mempan di tubuh makhluk itu, semua usaha mereka sia-sia. Satu persatu mereka
tersungkur terkena cakaran tajam makhluk itu, sepertinya mereka tidak akan
bertahan lama lagi. Saat pertempuran terjadi tidak ada seorangg pun yang
memperhatikan sepasang mata tajam sedang mengawasi pertempuran itu, sebuah
padangan yang jauh dari tempat itu secara rahasia dan mistik
----
Di dalam kamar rahasia
kerajaan Masrit Perdana Menteri Raja, sedang menatap tajam putranya yang sedang
bertempur dengan para pemburu dari sebuah baki berisi matra yang dapat menembus
tempat lain secara rahasia.
Ternyata selama ini,
Perdana Menteri kerajaanlah yang membuat kekacauan ini. Tidak ada yang
menyangka selama ini Perdana Menteri menyimpan dendam pada raja Masrit. Dulu
ketika istri Perdana Menteri melahirkan, Raja mengirim Perdana Menteri ke
kerajaan asing untuk melakukan negosiasi perdamain. Dengan berat hati Perdana
Menteri meninggalkan istrinya yang hampir melahirkan, dan benar saja
sepeninggal Perdana Menteri menjalankan tugasnya. Istrinya melahirkan dengan
susah payah, karena anak yang dilahirkan memiliki tubuh yang cacat, tubuhnya
kurus seperti kayu kering dan ditumbuhi bulu, cakar-cakar tajam sudah tampak
tumbuh di jari-jari kecil sang jabang bayi. Mereka yang membantu kelahiran
istri Perdana Menteri kaget bukan kepalang, ini sangat aneh dan di luar dugaan.
Akhirnya semua sepakat merahasiakan kelahiran itu, menunggu Perdana Menteri
pulang.
Sepulang dari tugas
negara Perdana Menteri langsung menuju rumahnya, dan alangkah kagetnya
mengetahui kejadian yang diceritakan para pembantunya. Istrinya terus menangisi
putranya yang tidak lazim. Dua minggu sang Perdana Menteri memikirkan masalah
ini, antara malu dan tidak menerima kenyataan yang menimpanya. Dengan berat
hati Ia kemudian membuat siasat, dengan kesaktian yang dimilikinya, Perdana
Menteri merelakan anaknya diperlihara makhus halus dari pulau miteri di
seberang lautan. Istrinya yang tidak menerima kenyataan tidak mampu menahan diri dan akhirnya bunuh
diri. Tenggelamlah sang Perdana Menteri
dalam kesedihan yang luar biasa, dan tentu saja dia menyalahkan rasa Masrit
dalam hal ini. Sejak itu benih dendam pun muncul. Sambil menunggu putranya
dewasa dalam asuhan para makhluk halus di pulau misteri, Perdana Menteri tetap
melaksanakan tugas seperti biasanya, sehingga tak seorangpun curiga termasuk
san Raja.
----
Pertempuran masih
terjadi, kini sang pemburu berusaha dengan sekuat tenaga menahan serangan
makhluk aneh di depan mereka. Sampai kemudian dua orang pemburu tumbang
bersimbah darah. Ketiga orang pemburu segera melakukan taktik berpencar. Setiap
orang menuju ketiga arah berbeda, kini mereka tahu kekuatan makhluk itu. Di
luar dugaan ternyata makhluk itu tidak mengejar para pemburu. Dengan
pengalamannya akhirnya pimpinan pemburu mengetahui bahwa makhluk itu tidak
tahan dengan sinar matahari atau cahaya terang, itulah mengapa kematian selalu
terjadi pada saat malam, karena mahluk itu hanya mampu bergerak bebas di malam
hari.
Para pemburu berembuk,
mereka tidak akan mundur. Pimpinan pemburu segera mengusulkan untuk membakar
hutan, siasat pun dijalankan. Hutan dibakar dari segala penjuru, api berkobar
dengan hebatnya, seluruh pulau kecil penuh misteri itu seperti hangus terbakar.
Tidak terkecuali makhluk pembunuh itu. Mayatnya ditemukan dalam keadaan gosong.
Tetapi dari mayat itu para pemburu menemukan sesuatu yang membuat mereka sangat
tercengang, seuntai kalung emas kerajaan ditemukan pada tubuh makhluk itu,
kalung yang hanya dimiliki oleh orang peting dalam kerajaan, yaitu Perdana
Menteri.
---
Mereka kembali, mereka
kembali, suara teriakan penjaga pantai melihat kedatangan perahu para pemburu.
Gong kencana dibunyikan, semua orang berlarian di tepi pantai, termasuk raja
dan seluruh anggota kerjaan, kecuali tentu saja satu orang yaitu Perdana
Menteri. Tanpa diketahui orang-orang yang sedang berlari ke pantai menyambut
para pemburu, diam-diam sang Perdana Menteri melarikan diri dengan perahu yag
telah disiapkannya, pergi dan tak akan pernah kembali.
Orang-orang berpesta,
semua bergembira terlebih sang Raja, kini terbongkar siasat sang Perdana
Menteri untuk menguasai kerajaan, semua berkat para pemburu. Raja memberikan
mereka semua fasilitas yang mereka butuhkan. Bahkan untuk mengenang peristiwa
ini, Raja memberikan maklumat untuk membuat patung para pemburu di depan pintu
kerajaan, agar setiap orang yang melewatinya menngenang keberanian dan
pengorbanan para pemburu.
No comments:
Post a Comment